Judul Buku: Konsep Komunikasi Dakwah dalam Kajian Kontemporer
Pengarang: Mochamad Aris Yusuf
Tahun terbit: 2023
Penerbit: Andhra Grafika
Lokasi Penerbitan: Bengkulu
Cetakan: 1
Jumlah Halaman: 160 halaman
Sinopsis
Buku “Konsep Komunikasi Dakwah dalam Kajian Kontemporer” karya Mochamad Aris Yusuf merupakan karya apik yang mengemas isu popular dalam bentuk kajian tematik. Konsep komunikasi dakwah sendiri, tentu sangat penting ditelisik karena memainkan peran dalam merekonsiliasi konvergensi dari problematika yang terus menerus muncul mengiringi perkembangan zaman.
Sebagai seorang akademisi Prodi (program studi) KPI (Komunikasi Penyiaran Islam ), tidak heran jika buku yang ditulis Mochamad Aris ini membahas seputar komunikasi dan dakwah. Buku yang ia tulis berdasar pada kaidah penelitian ilmiah dengan mengintegrasikan berbagai macam sumber data guna melahirkan konsep komunikasi dakwah yang kredibel.
Mochamad Aris membagi isi bukunya menjadi 6 sub bagian yang berbeda-beda, yang mana masing-masing sub memiliki aspek kajian isu popular yang menarik untuk dibaca.
Seperti halnya pada sub bagian 3 yang menceritakan tentang “Komunikasi Islam Sebuah Solusi Mereduksi Kekerasan Seksual.” Apakah benar dengan sebuah komunikasi, kekerasan sosial dapat ter-reduksi? Aris pun lantas menjawab dengan menyodorkan berbagai macam risalah seksualitas dalam perspektif Islam. Bahwa benar dalam Alqur’an telah menjelaskan cara merespon girah seksual dengan aturan dan tuntunan yang benar. Seperti dalam QS. An-Nur ayat 32, Al-Isra’ ayat 32, Al-Ahzab ayat 59 dan lain sebagainya.
Tak hanya sampai disitu, Aris menyuguhkan berbagai macam bukti bahwa komunikasi Islam dapat dijadikan sebuah penawar untuk men-counter perilaku dan pola pikir orang-orang yang hendak melakukan kekerasan seksual. Tentu, dengan mengenalkan pendidikan seks, hukum-hukum seks perspektif Islam yang sesungguhnya serta mengintegrasi antara pendidikan akidah, akhlak, dan ibadah serta merta akan memberi arah kejelasan dari pendidikan seks itu sendiri.
—
Hal menarik lainnya ada pada sub bab lain berjudul “Peran Tokoh Agama dalam Kriminal Remaja di Pekalongan”. Pada bagian ini Aris memandang tokoh agama sebagai pembawa perubahan besar terhadap permasalahan degradasi moral remaja. Aris mendasarkan pandangannya pada temuannya setelah melakukan wawancara mendalam dengan beberapa tokoh agama terkemuka seperti halnya Habib Luthfi bin Yahya.
Adapun pola tulisan dalam buku Aris ini tentu akan langsung membawa ingatan pembaca pada sebuah sistematika artikel jurnal akademik. Karena terdapat abstrak, metode, pembahasan dan kesimpulan dari masing-masing sub bagiannya. Seperti halnya pengakuan Aris sendiri dalam pengantarnya “Buku ini semakin kredibel karena telah teruji oleh berbagai pihak pengelola jurnal terakreditasi.” Benar saja, buku ini merupakan kumpulan artikel ilmiah yang ia tulis.
Karena buku ini merupakan kumpulan artikel ilmiah, tentu pembaca sedikit banyak tersegmentasi. Pembaca yang bukan dari kalangan akademisi tetu kurang familiar dengan istilah metode dan sebagainya sehingga bisa jadi mereka merasa sedikit kebingungan walaupun pembahasannya dalam buku tersebut sangat menarik dan jelas.
Buku ini sangat cocok dibaca oleh para mahasiswa guna keperluan studi, khususnya untuk mahasiswa prodi KPI. Dengan membaca buku ini mahasiswa akan terlatih berfikir sistematis dan mendapat pengetahuan lebih mengenai penelitian ilmiah yang berkaitan dengan prodi KPI.
Terlepas dari berbagai macam kelebihan dan kekurangannya, buku Aris ini merupakan karya yang apik dan menarik. Cara pengungkapan Aris dalam kadar tertentu, telah memberikan sentuhan sastra dan pengetahuan mendalam kepada pembaca. Isu popular yang ditelaah melalui pespektif komunikasi islam tentu memberikan angin segar terhadap cakrawala berpikir pembaca. Sekian, kita tunggu karya berikutnya.