Urupedia.id- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer atau Noel dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Rabu malam, 20 Agustus 2025, di Jakarta. Penangkapan ini terkait dugaan pemerasan dalam proses sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Awalnya dilaporkan 10 orang ikut diamankan, namun jumlahnya diperbarui menjadi 15 orang, termasuk pejabat eselon Kementerian Ketenagakerjaan. KPK juga menyegel salah satu ruangan di kantor Kemnaker serta menyita uang tunai, puluhan mobil, dan tujuh motor gede, lima di antaranya merek Ducati milik Noel.
KPK menduga praktik pemerasan ini sudah berlangsung lama dengan nilai yang cukup besar. Sertifikasi K3, yang seharusnya menjamin keselamatan pekerja, diduga dimanfaatkan untuk keuntungan pribadi. Modusnya melibatkan pungutan di luar biaya resmi agar perusahaan bisa memperoleh sertifikat dengan lebih mudah.
Penangkapan Noel menuai perhatian publik karena ia dikenal pernah menyuarakan sikap anti-suap. Kontradiksi antara pernyataan dan dugaan tindakannya menjadi sorotan, apalagi gaya hidup mewah Noel dinilai tidak sejalan dengan penghasilan resminya sebagai pejabat publik.
Presiden Prabowo Subianto menyatakan penyesalan mendalam dan menegaskan tidak akan mengintervensi proses hukum. Istana memastikan Noel akan segera diganti bila terbukti bersalah. Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyebut penangkapan ini sebagai pukulan berat bagi kementeriannya, sementara mantan Ketua MK Mahfud MD memuji KPK karena kembali menunjukkan independensinya.
Status hukum Noel akan diumumkan KPK pada Jumat, 22 Agustus 2025. Kasus ini dipandang sebagai ujian awal komitmen antikorupsi pemerintahan baru dan momentum untuk membersihkan birokrasi dari praktik ilegal yang merugikan publik.
