Trenggalek, Urupedia – MWC (Majelis Wakil Cabang) Nahdlatul Ulama Kecamatan Dongko dan Pemerintah Desa Siki bekerjasama untuk menggelar safari Ramadhan dan santunan anak yatim, Senin, 18/04/2022.
Selain sebagai dakwah keagamaan dan santunan anak yatim di bulan Ramadhan, acara ini diadakan dalam rangka tasyakuran gedung serbaguna Desa Siki.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan MWC NU Kecamatan Dongko, pengurus Ranting NU Desa Siki, Kepala Desa dan jajaran pemerintahan desa mulai dari Sekdes (Sekretaris Desa), Kepala Dusun, BPD (Badan Permusyawaratan Desa), tokoh agama dan para warga.
Kegiatan dilaksanakan setelah shalat tarawih dengan cara berjamaah di lokasi. Diawali dengan pembacaan ummul kitab, sambutan dari Bapak Kepala Desa Siki, dilanjutkan santunan anak yatim, sambutan dari ketua Ranting NU Desa Siki, dan acara inti yakni mauidzoh hasanah oleh Kiai Muwaffikin, perwakilan dari MWC NU Kecamatan Dongko.
Sambutan dari pihak pemerintahan desa di sampaikan langsung oleh Bapak Kades, Panijo. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa pemerintahan desa sangat mendukung kegiatan semacam ini. Tidak hanya dukungan moril, bahkan pendanaan serta santunan yatim di fasilitasi oleh Desa.
Selain itu, Pak Kades menyampaikan dalam sambutannya bahwa kegiatan safari dan santunan anak yatim ini merupakan kegiatan perdana yang dilaksanakan di gedung serbaguna Desa Siki.
Terselenggaranya pengajian dan santunan anak yatim diharapkam menjadi awal keberkahan gedung baru Desa Siki.
Santunan anak yatim dilaksanakan dengan sangat meriah, satu per satu nama anak dipanggil untuk maju ke depan mengambil bingkisan santunan dengan didampingi walinya.
Santunan ini diselenggarakan untuk membantu kesejahteraan anak. Sekitar 10 juta rupiah anggaran ditujukan khusus untuk santunan anak yatim. Anak yatim Desa Siki ada 30 anak yatim dengan umur dibawah 15 tahun.
Acara dilanjutkan dengan sambutan Gus Ipul, beliau merupakan Ketua Ranting NU Desa Siki. Dalam Sambutannya beliau berharap agar dengan acara kolaborasi antara organ keagamaan dan pemerintahan desa bisa mewujudkan generasi yang Qur’ani, berbudi luhur dan cerdas.
Selain itu, Ketua Ranting juga sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Pada pukul 21.00 acara inti dimulai, yakni mauidzoh khasanah oleh Kyai Muwaffiqin dari Desa Cakul, Dongko.
Dengan ciri khas humornya, beliau menyampaikan pentingnya niat, bahwa segala sesuatu tergantung niatnya, Insya Allah apapun jika diniati untuk kebaikan maka akan berakhir kebaikan pula, kecuali hal buruk seperti minum minuman keras, mencuri, meranpok dll, meskipun diniati baik ya tetap buruk.
Beliau juga menyampaikan betapa pentingnya membaca sholawat. Hal ini beliau refleksikan dengan senuah kisah seorang pemuda yang hobi mabuk-mabukan, namun karena ia sering membaca sholawat, ia mendapatkan kenikmatan di alam kubur.
Penulis: Muhyiddin Amin
Editor: Ummi Ulfa. S