Mozaik

5 Macam Syafaat di Hari Kiamat Menurut Kitab Nurul Mubin, Berikut Penjelasan KH. Azizi Hasbullah

×

5 Macam Syafaat di Hari Kiamat Menurut Kitab Nurul Mubin, Berikut Penjelasan KH. Azizi Hasbullah

Sebarkan artikel ini

UrupediaSebagai umat Islam pasti sudah tidak asing lagi dengan kata syafaat, yang berarti pertolongan. Banyak sekali yang menafsirkan kata syafaat dengan berbagai versi masing-masing sesuai dengan kebutuhan.

Berbicara mengenai syafaat siapa yang tidak ingin, sebagai kaum muslim yang notabene orang awam seperti kita pasti sangat banyak sekali yang ingin mendapatkan syafaat, terlebih saat di hari akhir nanti. Hal ini karena dengan bantuan syafaat bisa menghindarkan seseorang ataupun golongan terbebas dari api neraka.

Dalam penjelasan di kitab nurul mubin syafaat terbagi menjadi 5 macam, Berikut penjelasan telah dikutip dari akun Youtube resmi Kajian Islam Azizi Hasbullah:

1. As syafa’atul Ula MMukhtashotun Binnabiyyina Muhammadin Shollallahualaihi Wasallam

Syafaat yang khusus dan hanya dimiliki oleh Nabi Nabi Muhammad Saw, yaitu syafaat untuk seluruh makhluk saat di padang mahsyar, pada saat menunggu proses interogasi atau hisab.

Kiai Azizi menjelaskan, bahwasannya syafaat ini bisa disebut dengan syafaat Al Udzmah. Saat di padang mahsyar para makhluk sangat kepanasan sekali karena jarak matahari hanya satu mil, Kemudian para makhluk Allah ingin segera mengetahui keputusan masuk neraka ataupun surga.

“Mereka mendatangi Nabi Adam karena mereka beranggapan bahwa Nabi Adam adalah bapaknya manusia, ternyata nabi adam jawabnya nafsi-nafsi (bukan aku orangnya), kemudian kepada Nabi Idris namun jawabannya juga sama nafsi-nafsi. Kemudian kepada Nabi Nuh, beliau juga mengatakan nafsi-nafsi, lalu kepada Nabi Ibrahim, beliau juga menjawab nafsi-nafsi,” ujar KH. Azizi Hasbullah.

Kemudian, KH. Azizi Hasbullah mengatakan bahwa yang terakhir adalah sowan kepada Nabi Muhammad, dan beliau menjawab bahwa beliaulah orangnya, kemudian beliau sujud kepada gusti Allah dan diperintahkan untuk minta syafaat.

“Dari situ lakon di hari kiamat, para pelakunya sudah dipilih, strategi berjalannya sudah tersusun rapi dan tidak bisa diganggu gugat lagi karena tatanannya sudah ditentukan, menunjukkan bahwa kita semua itu hidup di tangan Allah, selamat atau tidaknya dan sudah ada catatannya, maka dari itu sebagai makhluk kita harus banyak mendekatkan diri kepada Allah dalam rangka beribadah” tegas KH. Azizi Hasbullah.

2. Bidkholikomin Aujannata Bi Ghoiri Hisab

Golongan umat Nabi Muhammad yang dimasukkan surga tanpa dengan hisab yang sepertiga umat Muhammad masuk tanpa hisab dan juga hanya khusus kepada Nabi Muhammad.

3. Liqoumin Istaujabu Dukhulannari

Memberi syafaat kepada kaum yang sebenarnya masuk neraka namun disyafaati oleh nabi Muhammad Saw, sehingga kaum tersebut tidak masuk neraka karena sudah diampuni dosanya oleh Allah.

4. Fi Man Dakholal An Naro Minal Mudzlibina

Orang-orang berdosa yang masuk neraka kemudian dikeluarkan, tidak hanya dikhususkan kepada Nabi Muhammad saja, tapi bisa dimiliki oleh para anbiya’ (para Nabi) para malaikat dan orang-orang saleh.

Tapi yang mendapatkan syafaat orang-orang yang punya janji kepada Allah yaitu orang yang memiliki ikatan dua kalimat syahadat. Walaupun orang-orang tersebut memiliki dosa yang besar, namun Allah memerintahkan kepada malaikat untuk menakar amal baik dan tidaknya.

KH. Azizi Hasbullah juga menjelaskan bahwa mereka yang demikian ini dikeluarkan dari neraka karena barokahnya para Nabi, anbiya’, sholihin (orang-orang salah, red) sehingga Allah mengatakan “Wahai dzat yang paling mulia-mulianya orang mulia bagaikan intan yang terantai, dan menjadi inti dari wujudnya perkara wujud, orang yang akan memuji kepada engkau tidak akan mampu, sekalipun mencurahkan jiwa dan raga untuk memujinya”.

5. Bissyaroti Darojati Fil Jannati Li Ahlihaa

“Menambahi derajat di surga untuk ahli surga karena amalnya tidak sampai, akhirnya dengan bantuan syafa’at amalnya bisa sampai,” tandas Kyai Azizi.

Editor: Munawir Muslih

Index