Urupedia – Manusia di bumi ini diciptakan oleh Allah SWT secara berpasang-pasangan. Pasangan hidup atau jodoh adalah salah satu rahasia Allah, dan hanya Allah SWT yang mengetahuinya.
Jodoh adalah sesuatu yang misterius. Kita tidak tahu kapan, di mana, atau dengan siapa kita akan menemukan jodoh. Seperti kata Sujiwo Tejo, “Menikah itu nasib, mencintai itu takdir. Kau bisa berencana menikahi siapa, tapi kau tak dapat merencanakan cintamu untuk siapa.”
Oleh karena itu, bagi setiap jomblo yang sudah saatnya menikah tetapi belum menemukan jodoh, ada baiknya membaca ayat berikut ini sebanyak-banyaknya.
Dilansir dari NuOnline, amalan ini berasal dari Habib Abdullah bin Abdurrahman Al-Muhdhar dari Tarim, Hadramaut, Yaman, yang mengambil doa ini dari doa Nabi Musa AS.
Saat Nabi Musa AS keluar dari Mesir dan mengungsi ke Madyan, ia bertemu dengan dua gadis yang ternyata putri Nabi Syuaib AS. Mereka sedang antre untuk memberi minum kambing-kambing mereka.
Nabi Musa mengangkat batu besar yang kemudian memancarkan 12 titik mata air, sehingga mereka tidak perlu lagi antre panjang.
Setelah membantu kedua putri Nabi Syuaib AS, Nabi Musa berteduh dan berdoa kepada Allah:
رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ (القصص/24)
Rabbi, innî limâ anzalta ilayya min khairin faqîr.
Artinya: “Ya Tuhanku, sungguh aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku” (Surat Al-Qashas ayat 24).
Tidak lama setelah Nabi Musa berdoa, kedua putri Nabi Syuaib AS datang dan mengundangnya ke rumah Nabi Syuaib. Setelah melalui proses panjang, Nabi Syuaib meminta Nabi Musa memilih salah satu dari kedua putrinya sebagai istri. Nabi Musa memilih putri yang lebih muda.
Dalam ijazahnya, Syaikh Muhdhar menganjurkan untuk membaca ayat ini sebanyak-banyaknya. Wallahu a’lam.
