Urupedia – Pekerjaan seringkali menjadi penyebab utama terjadinya tingkat stres yang tinggi pada banyak individu. Bahkan, dalam beberapa kasus, stres yang berlebihan dapat berujung pada gangguan mental, baik yang bersifat ringan maupun parah.
Sementara itu, Stres merupakan suatu masalah umum yang dapat memengaruhi siapa saja. Orang yang mengalami stres seringkali mengalami berbagai gejala, seperti berlebihan dalam berpikir, merasa cepat lelah dalam menjalani aktivitas harian, perubahan suasana hati yang drastis, dan gejolak emosi tanpa alasan yang jelas.
Selain itu, faktor-faktor yang memicu stres dapat bervariasi, mulai dari rutinitas harian yang sangat padat, kehidupan yang monoton, hingga konflik dalam hubungan keluarga, pertemanan, atau asmara. Meskipun stres adalah masalah umum, penting untuk diingat bahwa jika tidak dikelola dengan baik, stres dapat berdampak negatif pada kesehatan mental seseorang.
Tentunya dalam mengatasi masalah setres tersebut, bagi umat Muslim, agama Islam telah memberikan ajaran tentang cara menghadapi stres dan menjaga kesehatan mental. Salah satu cara yang diajarkan adalah mendekatkan diri pada Allah. Melalui ketaatan dan ibadah, seseorang bisa mencari ketenangan pikiran dan jiwa. Selain itu, doa juga menjadi salah satu sarana untuk mengatasi stres.
Dilansir dari NU Online, Rasulullah SAW pernah mengajarkan doa kepada putrinya, Siti Fatimah RA, sebagai cara untuk menjaga kesehatan mental. Doa tersebut diminta untuk dibaca pada pagi dan sore hari. Doa ini mengandung permohonan rahmat dan pertolongan Allah SWT dalam menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari, diriwayatkan oleh Imam An-Nasai, Ibnu Sunni, Al-Hakim, dan Al-Baihaqi. Sebagaimana berikut:
يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ، وَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ
Yā hayyu, yā qayyūmu, bi rahmatika astaghītsu, ashlih lī sya’nī kullahū, wa lā takilnī ilā nafsī tharfata ‘aynin.
Artinya, “Wahai Zat yang maha hidup dan maha kekal abadi, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan. Bawakanlah kemaslahatan pada segala urusanku. Janganlah Kaubiarkan aku sendiri menyelesaikan urusan meski sekejap.”
Selain itu, Imam Bukhari dalam Kitab Al-Adabul Mufrad juga meriwayatkan sebuah doa yang serupa, khususnya sebagai doa untuk kesehatan mental dan sebagai sarana ketika menghadapi masalah dan kesulitan yang memerlukan bantuan dan solusi.
Doa tersebut berbunyi:
اللهم رحمتك أرجو ولا تكلني إلى نفسي طرفة عين، أصلح لي شأني كله، لا إله إلا أنت
(Allāhumma, rahmataka arjū, wa lā takilnī ilā nafsī tharfata ‘aynin, ashlih lī sya’nī kullahū, lā ilāha illā anta)
Artinya, “Ya Allah, aku berharap kepada rahmat-Mu. Janganlah Engkau biarkan aku bersendirian menghadapi urusanku sekejap mata pun. Bawakanlah kemaslahatan dalam semua urusanku. Tiada Tuhan selain Engkau.”
Doa ini mencerminkan harapan seseorang kepada Allah SWT untuk mendapatkan pertolongan-Nya dan petunjuk dalam menghadapi segala masalah dan kesulitan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berpegang pada iman dan doa kepada Allah, diharapkan seseorang dapat merasa tenang dan yakin bahwa ada jalan keluar dari setiap kesulitan yang dihadapi.