Urupedia – Sering lupa merupakan salah satu kelemahan manusia. Informasi dan berita yang diterima bisa hilang begitu saja karena kurangnya kekuatan ingatan.
Manusia memang makhluk yang lemah, diciptakan dengan berbagai kekurangan meskipun memiliki keistimewaan sebagai khalifah di muka bumi. Salah satu kelemahan tersebut adalah sifat pelupa.
Selain itu, hal tersebut bisa menjadi kerugian besar bagi manusia pelajar, mahasiswa, dan sejenisnya karena materi pelajaran dan kuliah tidak dapat tersimpan lama di memori, yang akhirnya berdampak pada kemampuan akademik mereka.
Oleh karena itu, Allah SWT memberikan kenikmatan berupa daya ingat. Daya ingat ini membantu manusia dalam menjalani aktivitas sehari-hari, dari bangun tidur hingga kembali tidur.
Namun, manusia tidak bisa sepenuhnya mengatasi kelemahan ini sendiri. Mereka perlu memohon pertolongan dari Allah untuk mengurangi sifat pelupa tersebut.
Dilansir dari NuOnline, Menurut kisah yang dikutip dari kompilasi kalam Habib Ahmad bin Hasan Al-Athas, ada seorang pria yang datang kepada Rasulullah Muhammad SAW dan mengeluh, “Ya Rasulallah, saya ini sering lupa. Tolong ajari kami sesuatu.”
Kemudian Nabi Muhammad SAW mengajarkan, “Bacalah kalimat ini setiap hari.”
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ نَفْسِيْ مُطْمَئِنَّةً، تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ، وَتَرْضَى بِقَضَائِكَ
Allâhumma ij’al nafsî muthmainnatan, tu’minu bi liqâika wa tardlâ bi qadlâika
Artinya: “Ya Allah, jadikan jiwa kami tenang, beriman akan adanya pertemuan dengan-Mu, dan rela atas ketetapan-Mu.”
Setelah membaca doa ini tiga kali sehari, pria tersebut mengaku, “Setelah saya membaca doa itu, saya tidak pernah lupa tentang apa pun.” (Lihat Habib Zain bin Ibrâhîm bin Sumaith, Al-Manhajus Sâwî, Dârul Ilmi wad Da’wah, [Hadramaut, 2005], halaman 234). Wallâhu a’lam.