BeritaOlahraga

Kongres Pagar Nusa, Ketua PBNU Pesankan 2 Tugas Khusus

×

Kongres Pagar Nusa, Ketua PBNU Pesankan 2 Tugas Khusus

Sebarkan artikel ini

Urupedia – Pesan Ketua PBNU KH Umarsyah yang mewakili Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dalam pembukaan Kongres IV Pagar Nusa di Padepokan TMII Jakarta, Senin (5/12/2022). 

KH Umarsyah menuturkan Kongres ke-IV Pagar Nusa harus memberikan fokus dalam kebijakannya. Dari kerja pengurus selama 5 tahun haruslah memberikan output yang ril.

“Ada kewajiban untuk memberikan fokus, yang dibicarakan di Kongres Pagar Nusa yakni kebijakan-kebijakan yang merupakan proses dari sebuah evaluasi besar, dari kinerja dari kerja pengurus selama lima tahun. Dan diharapkan proses itu, harus memberikan output yang ril, tidak ngambang,” ujarnya.

Ia cukup puas dengan Kongres Pagar Nusa ini, karena melihat tema yang diangkat dari Kongres ini adalah “Menjura Ke Angkasa, Mengakar ke Bumi, Menjaga Peradaban.” Dimana tema ini cocok dengan PBNU.

“Kita harus bisa bermimpi dan sekaligus tahu bagaimana mencapai mimpi itu. Kita diwajibkan untuk Menyusun sebuah kegiatan yang terencana dan jelas targetnya,” jelasnya.

“Tidak boleh lagi ada kegiatan di Pagar Nusa, yang tidak masuk akal. Seluruh program kerja, hasil kongres harus yang kita yakini bisa kita lakukan dan kita bisa capai target yang maksimal,” imbuhnya.

KH Umarsyah juga menyampaikan mengenai pembenahan struktur dan personalia organisasi sampai tingkat ke bawah.

“Kita tahu banyak kesempatan yang selama ini lewat di depan mata kita, tetapi tidak bisa kita manfaatkan secara maksimal. Karena adanya kekurangan instruktur di tingkat bawah khususnya di tingkat gressroot (akar rumput, red),” paparnya.

“Mudah mudahan hal ini bisa di sadari oleh pagar Nusa, sehingga mata rantai struktur organisasi pagar Nusa sudah sampai di tingkat RT, mudah-mudahan,” lanjutnya.

KH Umarsyah mengingatkan bahwa Pagar Nusa mempunyai tugas khusus disamping sebagai pendekar. Tugas khusus yang pertama adalah ketabiban atau pengobatan.

“Ketabiban atau pengobatan, pengobatan yang kata orang pengobatan alternatif. Kalo saya tidak melihat pengobatan alternatif tapi pengobatan mainstream. Karena lebih tua metodologi pengobatan ini dari pada medis. Ini yang harus digali dan dikembangkan terus menerus, baik itu fisik maupun psikis,” ungkapnya.

Kemudian, ia juga mengingatkan agar membangun komunikasi intensif dengan PBNU dan Badan Otonom (Banom) yang lain.

Selanjutnya, agar terus menjalin kerjasama dengan Polri yang selama ini sudah dibangun dan bersinergi yang sama-sama menguntungkan demi bangsa.