Trenggalek, Urupedia – Ketua Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Trenggalek, Agus Muhammad Izzuddin Zakki akan terus menolak tambang emas yang akan dikeruk di wilayah Kabupaten Trenggalek.
Hal ini disampaikannya dalam pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) dan Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di Pondok Pesantren Darul Huda Melis, Gandusari pada Jumat (01/06/2022).
Ketua PC GP Ansor tersebut menyampaikan, agar para sahabat-sahabat Ansor Banser harus siap menjaga NKRI. Dengan menjaga NKRI, berarti menjaga kiai dan menjaga NKRI berarti juga menjaga pondok-pondok pesantren.
Ketua Ansor Trenggalek, atau yang akrab di panggil dengan Gus Zaki tersebut juga menyinggung kewajiban manusia untuk menjaga kelestarian hutan dan alam. Karena di Kabupaten Trenggalek ada rencana akan dibukanya tambang emas yang bisa membuat kerusakan alam yang sangat besar.
Gus Zaki mengingatkan jangan sampai ada kader Ansor maupun Banser yang menjadi pemulus jalanya tambang yang ada di Trenggalek.
“Jika sampai ada, langsung saya keluarkan surat pemecatan,” tegas Gus Zaki.
Gus Zaki juga mengingatkan bahwa, apabila para sahabat-sahabat menerima setiap rupiah dari tambang tersebut. Maka hal itu menjadi hal yang haram dan nantinya akan dihisab di Yaumil Qiyamah.
“Jika sahabat-sahabat menerima suap, artinya harga diri tidak ada pada sahabat-sahabat,” terang Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Kedunglurah itu.
Menurutnya, jika ada yang menyukseskan tambang di Trenggalek, berarti dia menjadi pembelot yang ada di Trenggalek.
Dia mencontohkan tambang yang ada di Banyuwangi, awalnya tambang tersebut tidak sampai merebak ke hutan. Akan tetapi sekarang merebak sampai hutan lindung yang merupakan rumah terakhir bagi harimau Jawa (Panthera tigris sondaica).
“Apabila Trenggalek di tambang, alam akan rusak. Jika kita ingin melihat keindahan alam Kampak dan Watulimo, kita hanya melihat di buku dan foto-foto saja,” jelas Gus Zaki.
Ia mengungkapkan bahwa tambang yang ada di Trenggalek mencapai 12 ribu hektar yang tersebar di 9 kecamatan dari total 12 kecamatan yang ada di Trenggalek.
“Ini terus saya suarakan tidak akan runtuh, dan Kita harus tolak pemahaman yang salah,” tegasnya.
Gus Zaki mengingatkan, jangan sampai alat berat didatangkan ke Trenggalek. Tapi jika hal itu terjadi, para sahabat-sahabat harus menolaknya.
“Ini bukan hal yang sepele sahabat-sahabat. Kita harus menjaga alam kita ini, agar menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” tandasnya.
Editor: Ummi Ulfa