Feature

Kumpulan Dawuh KH. Kafabihi Mahrus Lirboyo

×

Kumpulan Dawuh KH. Kafabihi Mahrus Lirboyo

Sebarkan artikel ini

UrupediaKumpulan dawuh KH. Abdullah Kafabihi Mahrus atau yang biasa dipanggil KH. Kafabihi Mahrus Lirboyo. Beliau merupakan putra dari pasangan KH. Mahrus Aly dan Ny. Hj Zainab.

KH. Kafabihi Mahrus sendiri merupakan cucu dari KH. Abdul Karim yang merupakan pendiri Pondok Pesantren Lirboyo. Sekarang, beliau menjadi pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo yang memiliki ribuan santri dari berbagai daerah.

Berikut ini 10 dawuh KH. Kafabihi Mahrus

“Guru adalah profesi kenabian, pahalanya akan terus mengalir, walaupun kehidupan telah berakhir,” (KH. Abdullah Kafabih Mahrus)

“Nasehat ayah saya untuk memompa semangat belajar yang masih saya ingat adalah: Ketika masih ada saya, kamu masih bisa dihargai oleh orang lain. Namun jika saya sudah meninggal dunia, maka yang menghargai kamu adalah ilmu kamu sendiri,” (KH. Abdullah Kafabihi Mahrus)

“Apabila manusia dimuliakan karena harta atau jabatan,maka kemuliaan akan hilang dengan habisnya harta dan hilangnya jabatan,” (KH. Abdullah Kafabihi Mahrus)

“Wali Uwais al Qorni (Pembesar Tabi’in) ini hidup pada zaman Rasulillah, namun saat akan sowan Rasulillah, tidak jadi sebab khidmahnya kepada sang ibu. Beliau khidmah luar biasa kepada ibunya sehingga beliau menjadi wali besar,” (KH. Abdullah Kafabihi Mahrus).

“Mbah Marzuki, pernah ditanya oleh Kiai kampung, kenapa beliau selalu membaca wirid la haula wala quwwata illa billah? Beliau hanya menjawab, “Kami dititipi santri yang sangat banyak, sedangkan kami tidak memiliki kekuatan samasekali,” (KH. Abdullah Kafabihi Mahrus).

“Puncak kebaikan adalah kebaikan yang disembunyikan, tidak dipamerkan,” (KH. Abdullah Kafabihi Mahrus).

“Semua tidak berarti bila tidak husnul khotimah, yang terpenting adalah mati husnulkhotimah
اللهم ارزقنا حسن الخاتمة امين
Dan orang yang bahagia adalah orang yang selamat dari api neraka”
اللهم سلمنا من النار امين
(KH. Abdullah Kafabihi Mahrus)

“Jangan gampang-gampang ‘ulima ridhahu. Di dunia bisa gampang, tapi di akhirat nanti tidak ada toleransi,” (KH. Abdullah Kafabihi Mahrus).

“Kerukunan menjadi sebab Keberkahan,” (KH. Abdullah Kafabihi Mahrus).

“Sangat rugi bilamana orang yang mempunyai kedua orang tua, namun tidak birrul walidain dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Jangan sampai kita berkata yang menyakiti orang tua,” (KH. Abdullah Kafabihi Mahrus).

Sumber: Instagram @pondoklirboyo dan @serambilirboyo