Mozaik

Keistimewaan Angka 7 dalam Islam Menurut Syekh Al-Hamadani

×

Keistimewaan Angka 7 dalam Islam Menurut Syekh Al-Hamadani

Sebarkan artikel ini

Urupedia Angka 7 merupakan salah satu angka yang istimewa, keistimewaan ini bisa dilihat dari berbagai rutinitas ibadah, alam semesta, maupun sejarah. Indikasi dari angka 7 ini banyak kita temukan dari alam semesta dan kehidupan yang ada di sekitar kita.

Bahkan, dalam Islam angka 7 memiliki sebuah keistimewaan tersendiri. Terbukti, banyak tercantum dalam kisah-kisah Al-Quran, Hadis, dan lain sebagainya.

Dikutip dari NU Online, mengenai angka 7 inilah yang mendorong Syekh Abi Nashr Muhammad bin Abdur Rahman Al-Hamdani menulis kitab “As-Syab’iyyat fi Mawa’idh al-Bariyyat” (Nasihat Tujuh kepada Mahluk Bumi). Adapun isi dari kitab ini menjelaskan tentang peristiwa penting yang terjadi dalam 7 hari (Sabtu sampai Jumat) yang kemudian di ambil hikmah dan pelajarannya.

Sesuai jumlahnya, misteri dan keistimewaan angka 7 dengan menyampaikan 7 alasannya diungkapkan oleh Syekh Al-Hamdani sesuai alasan yang dikuatkan dengan dalil naqli (bersumber dari Al Quran maupun As Sunnah, red) dan aqli (bersumber dari akal, red).

Pertama, Sesuai dengan firman Allah dalam surat An-Naba’ Ayat 12 dan surat Al-Hijr ayat 16 yang menjelaskan bahwa Allah SWT yang telah menciptakan tujuh lapis langit yang dihiasi dengan keindahan bintang-bintang bagi yang memandangnya.

‎وَّبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًا

”Dan Kami membangun di atas kamu tujuh langit yang kokoh.” (QS An-Naba’ :12)

‎وَلَقَدْ جَعَلْنَا فِى السَّمَاۤءِ بُرُوْجًا وَّزَيَّنّٰهَا لِلنّٰظِرِيْنَۙ

“Dan langit sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang di langit dan menjadikannya terasa indah bagi orang yang memandangnya.” (QS Al-Hijr:16).

Kedua, Allah menghiasi bumi dengan adanya tujuh daratan dan lautan. Firman Allah yang ada dalam surat Ath-Thalaq ayat 12 dan Al- Luqman ayat 27:

‎ٱللَّهُ ٱلَّذِی خَلَقَ سَبۡعَ سَمَـٰوَ ٰ⁠تࣲ وَمِنَ ٱلۡأَرۡضِ مِثۡلَهُنَّ

“Allah menciptakan tujuh langit dan menciptakan bumi juga serupa.” (QS Ath-Thalaq).

‎وَّالْبَحْرُ يَمُدُّهٗ مِنْۢ بَعْدِهٖ سَبْعَةُ اَبْحُرٍ

“Dan ditambahkan kepadanya tujuh lautan lagi setelah keringnya.” (QS Luqman:27).

Ketiga, Allah SWT menciptakan 7 lapis neraka yaitu neraka Jahannam, Sa’ir, Saqar, Jahim, Hathamah, Ladza, dan Hawiyah. Neraka tersebut kemudian disiapkan dengan 7 pintu sebagaimana firmannya dalam surat Al-Hijr ayat 44:

‎لَهَا سَبْعَةُ اَبْوَابٍۗ لِكُلِّ بَابٍ مِّنْهُمْ جُزْءٌ مَّقْسُوْمٌ

“Neraka Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Setiap pintu telah ditetapkan untuk golongan tertentu dari mereka.”

Keempat, Allah SWT menghiasi Al Quran dengan adanya tujuh jenis bacaan dan tujuh ayat dalam surat Al-Fatihah yang sering dibaca yang terdapat dalam surat Al-Hijr ayat 87:

‎وَلَقَدْ اٰتَيْنٰكَ سَبْعًا مِّنَ الْمَثَانِيْ وَالْقُرْاٰنَ الْعَظِيْمَ

“Dan sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu tujuh (ayat) yang dibaca berulang-ulang dan Al-Quran yang agung.”

Kelima, Allah menghiasi manusia dengan tujuh anggota tubuh yang dihiasi dengan tujuh macam ibadah dan dua tangan untuk berdoa, dua kaki untuk berkhidmah dalam kebaikan, dua lutut untuk bersimpuh kepada Allah, dan satu wajah untuk bersujud kepadanya yang tercantum dalam surat Al-‘Alaq ayat 19:

‎وَٱسۡجُدۡ وَٱقۡتَرِب

“Dan sujudlah serta dekatkanlah dirimu kepada Allah.”

Keenam, Allah menjadikan umur manusia menjadi tujuh masa, yaitu Radli’ (masa menyusui, red), Fathim (masa remaja, red), Syab (masa pemuda, red), dan Kahl (masa dewasa dan masa tua, red).

Selain yang disebutkan tadi, ia juga mengungkapkan tujuh kata dalam kalimat tauhid, yaitu:

‎ لآ اِلٰهَ إِلَّا اللّهُ مُحَمَّدٌ رَسُوُلُ اللّهِ 

Kalimat tersebut jika dipecah akan menjadi 7 kata yaitu:

Kalimat tersebut dipecah menjadi 7 kata yaitu: (1) لآ (Tidak ada), (2) اِلٰهَ (Tuhan), (3) إِلّا (kecuali), (4) اللّهُ (Allah), (5) مُحَمَّدٌ (Muhammad), (6) رَسُوُل (utusan), dan (7) اللّهِ (Allah).

Firman allah dalam surat Al-Fath ayat 26:

‎وَاَلْزَمَهُمْ كَلِمَةَ التَّقْوٰى وَكَانُوْٓا اَحَقَّ بِهَا وَاَهْلَهَا ۗوَكَانَ اللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا

“Dan (Allah SWT) mewajibkan kepada mereka tetap taat menjalankan kalimat takwa dan mereka lebih berhak dengan itu dan patut memilikinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.“

Ketujuh, Allah SWT menghiasi bumi ini dengan tujuh wilayah/teritorial, yaitu (1) Hindustan, (2) Hijaz, (3) Bashrah, Badiyah dan Kufah, (4) Irak, Syam, dan Khurasan sampai Balkha, (5) Romawi dan Armenia, (6) negara tempatnya Ya’juj dan Ma’juj, dan (7) China dan Turkistan.  

Demikianlah penjelasan dari Syekh Al-Hamdani mengenai keistimewaan angka 7. Pada umumnya, yang beredar di pasaran kitab As-Sab’iyyat fi Mawa’idhil Bariyyat di gabungkan dengan kitab Al-Majalisus Saniyyah, tepatnya di pinggir kitab.

Penulis: Eka Nofitasari

Editor: Munawir Muslih