Opini

Menggali Kembali Islam Moderat Melalui Islam Nusantara

×

Menggali Kembali Islam Moderat Melalui Islam Nusantara

Sebarkan artikel ini
urupedia media urup Menggali Kembali Islam Moderat Melalui Islam Nusantara

Membicarakan Indonesia rasanya tidak lengkap bila tidak membicarakan tentang keberagamanya. Masyarakat Indonesia terbentuk secara heterogen dengan beragamnya suku, ras, dan agama. Mereka dapat hidup rukun berdampingan dengan secara inklusif. Menariknya Indonesia sendiri merupakan Negara dengan penduduk beragama islam terbesar di dunia. Ditinjau dari letak geografisnya Indonesia terletak jauh dari pusat peradaban islam di timur tengah, namun faktanya saat ini justru Indonesia menjadi Negara dengan penduduk muslim terbesar di Indonesia. terbesit sebuah pertanyaan “mengapa bisa demikian?”

Melihat sejarah penyebaran islam di Indonesia memang berbeda dari penyebaran islam di daerah lainya. Islam masuk ke Indonesia dengan ramah dan penuh perdamaian, berbeda dengan penyebaran islam ke wilayah lain yang disebarkan dengan cara ekspansi dan peperangan. Sejarah mencatat bahwa agama islam masuk pertama kali ke Indonesia pada awal abad ke 7 yang dibawakan oleh para saudagar muslim. Namun perkembangan islam sendiri secara masif baru pada pertengahan abad ke 12.  Menurut kiai Agus Sunyoto dalam bukunya Atlas Walisongo, para penyebar agama islam yang masuk ke Indonesia merupakan para saudagar dan juga sufi yang berasal dari  daerah Arab, Gujarat, dan Campa. Mereka masuk ke Indonesia dengan tujuan menyebarkan agama islam dengan pendekatan kultural sehingga dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia.

Proses dakwah dengan mengasimilasikan budaya Indonesia dianggap sukses untuk membuat masyarakat Indonesia mencintai  agama islam tanpa harus meninggalkan budaya mereka. Islam di Indonesia ini memiliki ciri khas tersendiri yang menjadi identitas islam di Indonesia yakni “Islam Nusantara”. Gagasan ini lahir dari Nahdlatul Ulama (NU) sebagai wujud empiris islam yang berlangsung di Indonesia.  Ciri utama dari Islam Nusantara sendiri  adalah tawasuth (moderat) dengan makna bahwa islam di Indonesia dalam hubunganya dengan budaya lokal, Islam Nusantara menggunakan pendekatan budaya yang simpatik dalam menjalankan syiar islam. Lebih lanjut Prof. Dr. KH Said Aqil Siraj, MA menyatakan bahwa islam sendiri lahir bukan hanya membawa ajaran aqidah, dan syariat saja, namun islam merupakan agama yang berbudaya dan berperadaban.

Penjelasan diatas menggambarkan bahwa islam di Indonesia  memiliki pendekatan kultural yang santun. Sebab Indonesia sendiri memiliki tidak bisa dilepaskan dari adat dan budayanya yang beragam, sehingga membuat islam di Indonesia memiliki ciri khas tersendiri tawasuth atau moderat. Kesimpulanya adalah  islam dan Indonesia tidak bisa dipisahkan, keduanya berpadu dengan segala perbedaan yang ada.

Penulis: Irvan Choirul. A

Editor: Munawir Muslih