Urupedia – Hari Kamis, 11/5/2023 menjadi hari yang bersejarah bagi sepuluh Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) yang baru dikukuhkan oleh ketua FK P4S Kabupaten Jombang. Kesemuanya berkomitmen menyisihkan tenaga dan waktunya turut serta membangun pertanian di Kabupaten Jombang.
Kesepuluh P4S yang dikukuhkan merupakan hasil klasifikasi P4S oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan pada tahun 2023, diantaranya adalah P4S Perah Jaya, Rubath Kopi Jombang, Maulana Malik Ibrahim, Bejo, Srikandi, Kebun Klengkeng Suwarno, Santri Kebon, Sumber Rejeki, Sedulur Makmur, dan Damar Farm. Pada kesempatan yang sama juga dilantik Ketua P4S Sedulur Tani yang baru, Wiwin Isnawati, menggantikan ketua yang lama. P4S sendiri berperan amat penting dalam menggerakkan pembangunan pertanian dan perdesaan. Bukan hanya sebagai pelaku utama, P4S juga menjadi pelaku usaha, bahkan penyuluh bagi petani di perdesaan.
P4S di Jombang ini terbanyak diantara kabupaten-kabupaten yang berada di Jawa Timur. Total terdapat 24 P4S di Jombang. Hal ini yang menjadi cerminan keberhasilan Pertanian Jombang. Kenapa? Karena P4S ini adalah pengusaha tani-pengusaha tani berhasil yang siap menularkan ilmu suksesnya pada pengusaha tani lain, pada masyarakat secara luas. P4S merupakan pusat pelatihan pertanian dan pedesaan swadaya yang memberikan layanan pengembangan SDM pertanian sesuai bidang usaha yang dijalankan. Display sarana prasarana pembelajaran lengkap, praktis, dan implementatif disajikan oleh P4S.
P4S menjadi contoh kegiatan usaha tani yang berhasil, yang potensial menggerakan kekuatan muda untuk bergabung melalui pendekatan-pendekatan yang pas. P4S kabupaten Jombang akan diproyeksikan sebagai role model-role model petani berhasil di Kabupaten Jombang, mendukung percepatan pembangunan pertanian dan ketahanan pangan di Jombang. Termasuk dengan pendekatan digitalisasi untuk menjaring minat generasi muda guna menjadi pusat pembelajaran bagi petani, yang dapat menggerakan ekonomi dan sosial masyarakat pedesaan.
Dari 21 Kecamatan diwilayah Kabupaten Jombang tentu masing masing wilayah mempunyai karakteristik tanah yang berbeda beda seperti contoh wilayah Wonosalam tentu karakteristik tanahnya berbedah dengan wilayah Kecamatan Kabuh. Mayoritas tanah Wonosalam adalah tanah subur sehingga mempunyai produktifitas tinggi mengenai hasil pertanian dan hasil bumi, tentu berbeda dengan wilayah Kabuh yang mempunyai karakteristik tanah gersang dan berkapur yang pastinya menjadi variabel yang berbeda dan Dinas Pertanian Jombang tentu berharap hasil dari beberapa faktor yang berbeda namun tetap mengoptimalkan hasil pertanian yang optimal di masing masing wilayah.
Oleh karena itu inovasi Ketiga, keragaan mandiri penyuluh lahir sebagai jawaban dari optimalisasi hasil pertanian, Dinas Pertanian Jombang hadir tidak hanya sebatas sosialisasi dan edukasi kepada petani ataupun kelompok petani dinas pertanian Jombang memberikan contoh dan pendampingan kepada para petani di masing-masing wilayah Jombang, Pepatah mengatakan “Mendengar aku lupa. Melihat aku ingat. Melakukan aku bisa.”
Untuk menarik petani agar mau menerapkan teknologi unggulan, salah satunya dengan demplot. Demplot merupakan metode penyuluhan pertanian yang ditujukan kepada petani dengan cara membuat lahan percontohan, agar para petani bisa melihat dan membuktikan terhadap objek yang didemontrasikan. Penyuluh pertanian atau dikenal PPL di Kabupaten Jombang membuat demplot dalam keragaan mandiri penyuluh. Disebut keragaan mandiri karena setiap penyuluh bebas menggunakan teknologi yang akan diterapkan dilahan milik petani dengan tujuan peningkatan produksi, sebanyak 108 titik yang tersebar di wilayah Kabupaten Jombang.
Dengan berbagai macam perlakuan, diantaranya penerapan sistem tanam jajar legowo, penggunaan POC, perlakuan pupuk berimbang, penggunaan varietas unggul baru, dll. Melalui kegiatan ini, petani belajar menerapkan teknologi secara langsung dengan didampingi oleh PPL. Alhasil selepas pembelajaran petani dapat mandiri mengaplikasikan teknologi yang dapat membawa peningkatan hasil pertanian, serta masih banyak sosialisasi dan edukasi serta pendampingan dinas pertanian kepada petani maupun kelompok tani wilayah Kabupaten Jombang, seperti sosialisasi pupuk subsidi dan masih banyak lagi yang dapat kita lihat melalui sosial media seperti YouTube Instagram dan Facebook Dinas Pertanian Jombang.
Keempat, penguatan peran asosiasi komoditas. Anjloknya harga saat panen raya menjadi momok bagi petani.
Tak lepas dari besarnya biaya usaha tani yang telah dikeluarkan oleh petani. Selain itu, berbagai persoalan yang kerap dialami petani diantaranya daya tawar yang rendah, terbatasnya modal usaha, sarana dan prasarana kurang memadai, skala usaha tani yang kecil sehingga inefesien, kesulitan memasarkan produk pertanian, belum melakukan penanganan pasca panen serta Kontinuitas produk pertanian tidak mampu mencukupi kebutuhan pasar.
Menjawab masalah tersebut, Dinas Pertanian berupaya dengan menguatkan peran dan fungsi lembaga petani, dengan cara membentuk dan mengoptimalkan peran kelembagaan petani tingkat kabupaten dan kecamatan, mengintegrasikan kelembagaan petani se-Kabupaten Jombang dari tingkat dusun, desa, kecamatan hingga kabupaten, dan membangun jejaring usaha bersama seluruh petani/lembaga petani dalam korporasi usaha pertanian.
Lembaga petani yang dimaksud adalah kelompok tani, gabungan kelompok tani, asosiasi komoditas di setiap kecamatan dan asosiasi komoditas tingkat kabupaten. Asosiasi komoditas dibentuk untuk meningkatkan posisi tawar melalui peningkatan profesionalisme dalam mengelola usaha tani dengan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi secara lebih baik.
Asosiasi Komoditas Pertanian merupakan lembaga independen nirlaba yang dibentuk oleh, dari, dan untuk petani dalam membela kepentingan para petani berkaitan dengan jenis usaha para anggota asosiasi. Peran asosiasi komoditas Kabupaten Jombang bekerjasama dengan dinas, stakeholder dengan fasilitasi kemitraan, modal, perluasan pasar dan menjaga kestabilan harga.
Asosiasi komoditas atau dikenal askom hadir untuk membeli gabah petani secara langsung dengan harga yang sesuai. Kondisi ini memberi keuntungan bagi petani dengan terpangkasnya rantai pemasaran. Harapan besarnya dengan adanya terobosan yang telah diluncurkan, dapat memberi kontribusi pada pembangunan pertanian.
Inovasi teknologi tidak akan dikenal dan diterapkan tanpa ada penyuluhan secara massif kepada seluruh kalangan. Dengan memanfaatkan kemudahan teknologi masa kini, seluruh kegiatan untuk menyampaikan informasi pembangunan pertanian di Kabupaten Jombang telah diunggah dalam berbagai media baik itu website Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Facebook , Instagram dan youtube. Masyarakat umum, petani dapat mengakses secara langsung serta berinteraksi untuk mendapatkan layanan.
Untuk tulisan sebelumnya bisa diakses melalui link ini (KLIK DISINI)