Berita

PBNU Intruksikan 1 Miliar Selawat Nariyah di Malam Hari Santri 2023

×

PBNU Intruksikan 1 Miliar Selawat Nariyah di Malam Hari Santri 2023

Sebarkan artikel ini
PBNU Intruksikan 1 Miliar Selawat Nariyah di Malam Hari Santri 2023
Intruksi PBNU Gaungkan 1 Miliar Selawat Nariyah Pada Peringatan Hari Santri Nasional 2023 – Doc. Ig@NahdlatulUlama

UrupediaPengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengintruksikan kepada seluruh warga Nahdliyin untuk menggaungkan 1 miliar selawat nariyah dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2023.

Pembacaan 1 miliar selawat nariyah akan dibagi menjadi 15 paket yang setiap paketnya terdiri dari 4.444 selawat nariyah. paket ini diperuntukkan bagi masing-masing struktur kepengurusan NU dari pusat hingga ranting.

Adapun teknis pembacaan selawat nariyah ini akan dibacakan serentak pada Sabtu malam (21/10/2023). Kegiatan ini diawali dengan Salat Isya berjamaah, pembacaan tawassul dan aurad, lalu pembacaan selawat nariyah.

Ketua PBNU H Ishfah Abidal Aziz mengatakan bahwa teknis pembagian pembacaan 1 miliar selawat nariyah ini diserahkan kepada masing-masing struktur kepengurusan.

“Teknis pembagian kami serahkan pada struktur NU, umpama PWNU Jawa Tengah 15 paket, kami serahkan sepenuhnya menjadi kewenangan PWNU. Umpama di PCNU tertentu, dalam satu majelis dibebankan satu paket, 4.444 selawat nariyah setidaknya 45 orang. Satu selawat nariyah 30 detik, dibutuhkan 50 menit atau satu jam, maka butuh 45 orang,” ujar Ishfah. Seperti dilansir dari laman resmi NU Online.

Lebih lanjut ia mengatakan, sebagaimana surat edaran, pembacaan selawat nariyah dibagi menjadi menjadi dua yaitu di struktur NU dan di luar struktur NU. Bagi yang di luar struktur NU seperti pondok pesantren, masjid, musala, majelis taklim, memiliki kewajibannya membaca satu paket.

Intruksi pembacaan 1 miliar Selawat nariyah ini berdasarkan surat edaran PBNU Nomor 1034/PB.01/A.1.03.08/99/10/23 yang diterbitkan pada tanggal 13 Oktober 2023 dan ditandatangani oleh Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Katib ‘Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, serta Sekretaris Jenderal PBNU H Saifullah Yusuf.