Urupedia – Cara seseorang bertindak saat dewasa tidak terjadi begitu saja, sebagian besar bisa dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman traumatis dari masa kecil.
Trauma masa kecil adalah peristiwa yang dialami seorang anak yang menimbulkan rasa takut dan ketakutan. Biasanya, peristiwa traumatis ini berupa tindakan kekerasan, bahaya yang mengancam nyawa, atau tindakan fisik atau seksual yang merugikan.
Selain itu, peristiwa seperti kecelakaan mobil, bencana alam seperti tsunami, kehilangan orang yang dicintai, atau pengalaman medis yang serius juga bisa memiliki dampak psikologis yang buruk pada anak-anak.
Menurut studi berjudul Childhood Adversity and Adult Personality dan Adulthood Personality Correlates of Childhood Adversity. Ada beberapa trauma masa kecil yang mempengaruhi kondisi kedewasaan seseorang, sebagaimana berikut.
1. Sombong
Pengalaman negatif di masa kecil bisa mengakibatkan sifat sombong pada seseorang. Dalam hal ini, individu yang mengalami trauma pada masa kecil cenderung ingin dikenal dan mencapai kesuksesan finansial untuk meredakan perasaan sakit dan kekurangan yang dirasakannya di masa lalu.
2. Neurotisme
Neurotisme adalah karakteristik yang menggambarkan seberapa stabilnya emosi seseorang. Pengalaman negatif di masa kecil bisa meningkatkan risiko kesulitan dalam mengendalikan perasaan. Akibatnya, mereka lebih mungkin mengalami depresi, kecemasan, rasa marah, ketakutan, atau gangguan emosi.
Orang dewasa yang pernah mengalami masa kecil yang penuh dengan gejolak emosi bisa mengalami neurotisme, terutama jika tidak mengajarkan cara mengelola emosi dengan baik.
3. Individualis
Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu yang mengalami trauma di masa kecil cenderung lebih memilih menjadi pribadi yang lebih individualis dan lebih suka menghadapi hidup sendiri. Akibatnya, mereka tampak lebih mandiri, kurang tertarik bersosialisasi, dan sering terlihat menjalani waktu sendirian dibandingkan dengan orang lain.