Berita

Presiden Tekankan Pentingnya Peran UMKM dalam Memajukan Ekonomi Indonesia

×

Presiden Tekankan Pentingnya Peran UMKM dalam Memajukan Ekonomi Indonesia

Sebarkan artikel ini
Presiden Tekankan Pentingnya Peran UMKM dalam Memajukan Ekonomi Indonesia
Foto Presiden RI-SC-YouTube-Sekretariat Presiden

UrupediaPresiden Joko Widodo membuka acara BRI Microfinance Outlook 2024 di Menara BRILiaN, Jakarta, Kamis (07/03/2024). Presiden Jokowi menekankan peranan penting sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam memajukan ekonomi Indonesia.

Jumlah UMKM yang mencapai sekitar 65 juta, berkontribusi sebesar 61 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Bahkan juga mampu menyerap 97 persen tenaga kerja.

“Kontribusi terhadap PDB ekonomi kita 61 persen, sangat besar sekali dan penyerapan tenaga kerja di sektor UMKM 97 persen, sebuah angka yang juga sangat besar sekali. Oleh sebab itu, kalau kita memberikan perhatian khusus kepada UMKM itu tidak salah,” ujar Presiden, Sabtu (09/03/2024).

Presiden mengapresiasi upaya BRI dalam mengembangkan layanan perbankan digital hingga ke level terbawah, dengan mengelola sekitar 740 ribu agen BRILink dan transaksi tahunan mencapai Rp1.400 triliun. Ini dianggap dapat mempermudah akses keuangan bagi pelaku UMKM serta mengurangi dominasi rentenir dan memperkuat sektor keuangan mikro.

Ngurusi urusan yang kecil-kecil yang sebelumnya itu diurusi oleh rentenir-rentenir, dari diurusi oleh bank titil di mana-mana. Sekarang diambil alih oleh BRI, ini juga yang harus kita apresiasi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Presiden membicarakan tentang bantuan pemerintah berupa subsidi untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp46 triliun, yang bertujuan untuk menurunkan suku bunga bagi usaha mikro dan kecil. Dia juga mencatat pertumbuhan signifikan dalam program pembiayaan mikro, seperti Unit Mikro (UMi) BRI dan Permodalan Nasional Madani Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar), dengan peningkatan jumlah nasabah yang signifikan.

“Tadi di UMi nasabahnya 8,2 [juta], PNM Mekaar nasabahnya sudah 15,2 juta. Saya ingat, PNM Mekaar di tahun 2015 itu nasabahnya baru 400 ribu kurang lebih, sekarang sudah sampai 15,2 juta. Grameen Bank, Bapak Muhammad Yunus itu dapat Nobel karena Grameen Bank memiliki nasabah 6,5 juta. Ini harusnya Pak Dirut, Pak Sunarso, ini sudah diberi Nobel harusnya,” kata Presiden.

Selain itu, Presiden Jokowi mengapresiasi peningkatan kualitas produk UMKM, termasuk peningkatan kemasan dan branding, sebagai faktor penting dalam meningkatkan daya saing dan kemampuan ekspor UMKM Indonesia. Dia juga memberikan contoh kesuksesan UMKM, seperti produk kerupuk rajungan “Mama Muda” dan sambal bawang “Lontara”, yang tembus pasar ekspor.

“Ini usaha kecil, usaha rumah tangga, kreditnya Rp5 juta tapi bisa mengemas seperti ini, ini luar biasa. Inilah yang harus terus kita dorong. Bank mendorong, pemerintah mendorong, ini akan memperkuat daya saing kita kalau ini bisa masuk ke ekspor. Ini sudah ekspor ke Brunei dan ke Malaysia, dan kreditnya baru Rp5 juta di PNM Mekaar,” ujarnya.

Menutup pidatonya, Presiden menekankan pentingnya dukungan terus-menerus dari sektor perbankan dan pemerintah untuk meningkatkan daya saing UMKM, yang akan memperkuat ekonomi nasional dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja. Dia menganggap acara BRI Microfinance Outlook sebagai platform penting untuk menetapkan strategi dan arah pengembangan UMKM Indonesia di masa depan.

“Saya sangat menghargai diadakannya acara BRI Microfinance Outlook di setiap tahunnya. Ini kita bisa mendapatkan arah mana, strategi apa yang harus kita bangun agar UMKM kita betul-betul bisa berdaya saing. Bisa berkompetisi dengan negara-negara lain,” tandasnya.