Berita

Usai Tinjau Panen Jagung, Presiden Dorong Peningkatan Produksi dan Kesejahteraan Petani

×

Usai Tinjau Panen Jagung, Presiden Dorong Peningkatan Produksi dan Kesejahteraan Petani

Sebarkan artikel ini
Usai Tinjau Panen Jagung, Presiden Dorong Peningkatan Produksi dan Kesejahteraan Petani
Foto Presiden RI-SC-YouTube-Sekretariat Presiden

Urupedia Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan panen jagung di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, Senin (22/04/2024). Kehadiran Jokjowi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi jagung dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Dalam pernyataannya setelah kunjungan, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa impor jagung nasional telah menurun drastis dari 3,5 juta ton menjadi 400-450 ribu ton. Namun, ia menegaskan perlunya kenaikan harga jagung per kilogram.

“Tahun lalu bisa mencapai Rp8 ribu sekarang turun menjadi sekitar Rp4 ribu sampai Rp5 ribu per kilogram. Ini menunjukkan bahwa produksi kita melimpah. Kita harapkan dua-duanya, produksinya naik, tetapi harganya juga meningkat,” ujar Presiden.

Presiden juga menekankan pentingnya pembelian jagung oleh Bulog untuk menjaga stabilitas harga dan pendapatan petani. Terkait dengan musim panas dan potensi gagal panen, Presiden mengatakan bahwa situasinya masih terkendali.

Selama kunjungannya, Presiden Jokowi mengungkapkan kekagumannya terhadap pemandangan pertanian di Boalemo yang didominasi oleh tanaman jagung dan kelapa.

“Banyak jagungnya dan juga banyak kelapa yang saya lihat dari atas,” kata Presiden.

Untuk mendukung peningkatan produktivitas, Presiden memerintahkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk memastikan ketersediaan bibit dan pupuk yang cukup dan tepat waktu. Ia juga menyoroti perlunya menerapkan sistem terasering di area bukit guna mencegah erosi dan sedimentasi.

“Kita melihat dari atas maupun setelah mendarat, penanaman jagung, terutama yang di bukit-bukit harus memakai sistem terasering karena di sungai saya lihat sedimentasinya sudah sangat coklat sekali. Ini yang harus dilakukan, enggak apa-apa tapi harus dimulai pelan-pelan,” tandas Jokowi.