Urupedia-Di era modern saat ini, metode dakwah mengalami transformasi yang signifikan. Para dai berinovasi dalam menyampaikan pesan dakwah sesuai dengan perkembangan zaman.
Musik menjadi salah satu bagian dari media dakwah yang dimanfaatkan oleh para dai untuk menarik perhatian para jamaah terutama generasi muda. Para dai dan musisi Muslim memanfaatkan berbagai genre musik, dari nasyid tradisional hingga musik pop dan hip-hop, untuk menarik minat generasi muda.
Lirik-lirik lagu yang mengandung pesan moral dan spiritual disajikan dalam kemasan yang menarik dan mudah diterima oleh berbagai kalangan.
Lagu berjudul “sifate murid” yang beberapa waktu terakhir ini viral. Lagu ini diadaptasi dari kitab Busyrol Karim, karya KH. Rois Yahya Dahlan. Lagu ini berisikan tentang 5 perkara penting tentang adab dan akhlak murid kepada gurunya. Berikut adalah makna dari lagu tersbut.
Pertama “Kang dihin iku husnudhone marang guru tingkah lakune” yang berarti murid harus berprasangka baik dan menjaga adab tingkah laku kita kepada guru,
kedua “kapindo ngelakoni perintah saking gurune ikhlas manah selegine ora maksiat” yang bermakna mentaati perintah guru dengan tulus ikhlas selagi apa yang diperintahnya tidak merujuk kepada perbuatan maksiat,
ketiga ” kaping telu tinggal cegah sangking guru aweh pituturan” yang bermakna menjahui larangan yang dikatakan oleh guru kepada muridnya,
keempat “kaping papat hormat gurune” yang bermakna murid harus menghormati guru,
kelima “kaping limo donga’aken bagusane” yang bermakna mendoakan kebaikan kepada gurunya.
dapat disimpulkan lirik lagu diatas memiliki makna dan pembelajaran yang dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari dalam mencari ilmu seperti patuh kepada guru, menaati perintah guru, berprasangka baik terhadap guru, menghormati guru, dan mendoakan kebaikan untuk guru.
Tulisan : Muhammad Adam Dzulfikar
