Urupedia – Sujud sahwi adalah tindakan sujud yang dilakukan saat kita melakukan kesalahan dalam shalat atau merasa ragu dengan jumlah rakaat yang telah kita laksanakan. Lantas, bagaimana bacaannya dan cara melakukannya? Simak penjelasan berikut ini.
Ibadah shalat sebaiknya dilakukan dengan penuh khushu’. Namun, sebagai manusia, kita sering kali terganggu dan kehilangan konsentrasi karena berbagai hal. Seperti pikiran yang bercabang atau gangguan dari luar, termasuk godaan setan.
Maka dari itu, sujud sahwi juga disarankan bagi orang yang melakukan shalat karena mengabaikan sunah ab‘adh shalat atau merasa ragu apakah sunah ab‘adh shalat telah dilaksanakan atau belum. Sujud sahwi dilakukan dua kali sebelum salam.
Tata cara sujud sahwi dijelaskan dalam sebuah hadits yang berasal dari Abdullah bin Buhainah sebagai berikut:
فَلَمَّا أَتَمَّ صَلَاتَهُ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ فَكَبَّرَ فِي كُلِّ سَجْدَةٍ وَهُوَ جَالِسٌ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ
“Setelah beliau menyelesaikan sholatnya, beliau melakukan dua sujud. Pada setiap sujud, beliau bertakbir dalam posisi duduk sebelum memberikan salam.” (HR. Bukhari no. 1224 dan Muslim no. 570).
Lebih khusus, Rasulullah Saw menjelaskan hikmah dari pelaksanaan sujud sahwi dan penambahan rakaat dalam situasi tersebut sebagaimana yang termaktub dalam Hadis Riwayat Abu Daud, berikut ini:
إذا شك أحدكم فلم يدر أصلى ثلاثا أم أربعا فليلق الشك وليبن على اليقين وليسجد سجدتين قبل السلام ، فإن كانت صلاته تامة كانت الركعة ، والسجدتان نافلة له. وإن كانت ناقصة كانت الركعة تماما للصلاة ، والسجدتان يرغمان أنف الشيطان
“Ketika kalian ragu, tidak ingat apakah telah melakukan shalat tiga rakaat atau empat rakaat maka buanglah rasa ragu itu dan lanjutkanlah pada hal yang diyakini (hitungan tiga rakaat) dan hendaklah melakukan sujud dua kali sebelum salam. Jika shalat tersebut sempurna maka tambahan satu rakaat dihitung (pahala) baginya dan dua sujud merupakan kesunnahan baginya, jika ternyata shalatnya memang kurang satu, maka tambahan satu rakaat menyempurnakan shalatnya dan dua sujud itu untuk melawan kehendak syaitan.” (HR. Abu Daud).
Sementara itu, dilansir dari NU Online, berikut jni bacaan tasbih atau doa sujud sahwi:
سُبْحَانَ مَنْ لَا يَسْهُو وَلَا يَنَامُ
Subhāna man lā yashū wa lā yanāmu
Artinya, “Mahasuci Zat yang tidak lupa dan tidak tidur,” (Syekh Zainuddin Al-Malibari, Fathul Mu’in, [Bandung, Syirkatul Ma’arif: tanpa tahun], halaman 25).