Berita

Gus Zahro Wardi: Ilmu Jurnalistik dan Desain Penting untuk Menangkal Hoax

×

Gus Zahro Wardi: Ilmu Jurnalistik dan Desain Penting untuk Menangkal Hoax

Sebarkan artikel ini
Perayaan Malam Tahun Baru, Gus Zahro Wardi: Hindari Hal Negatif dan Muhasabah
Tangkapan layar Gus ahro Wardi (sumber-Youtube Gus Zahro Wardi)

Urupedia Media Urup mengadakan Ngaji Jurnalistik dan Desain Grafis tingkat lanjut melalui aplikasi zoom online, acara ini dilakukan selama tiga hari secara online, dengan menghadirkan pemateri pemateri yang professional, mulai dari NU ONLINE JATIM, Wartawan seru.com, tutor desain grafis professional dari Trenggalek dan Tulungagung, dan anggota Ketua Redaksi Online LPM Dimensi Tulungagung.

Acara ini di buka pada hari jumat (06/08) oleh beliau Agus Zaro wardi selaku pembina Media Urup secara online melalui media zoom. Beliau mengucapkan terimaksih yang sebesar besarnya sebagai pembina media Urup dalam acara ini.

“Pembelajaran dan ngaji pada kali ini seperti orang merakit tembak dan sebagainya, artinya ilmu ini bisa di gunakan untuk hal apapun, bisa hal yang baik ataupun sebaliknya, bisa di gunakan untuk keburukan. tapi yang pasti kita gunakan untuk hal yang baik dan positif”, ujar Agus Zaro wardi. 

“Karena saya lihat kejurnalistikan, wawancara, pengambilan gambar dan lain sebagainya saat ini, justru orang-orang yang ahli dalam hal ini banyak yang menyalah gunakan, mengedit gambar,  dan menarasikan hal yang hoax. Ini tentu seakaan akan orang yang menembak. Tinggal di gunakan untuk apa, dan tentu niatan kita di gunakan untuk hal yang positif, baik secara ekonomis maupun untuk menjaga marwah para orang-orang yang baik yang ada di indonesia”, lanjut beliau.

Beliau berharap pembelajaran ini kemudian di aplikasikan di dunia nyata untuk menangkal hoax dan juga ilmu ini digunakan untuk mengidentifikasi mana yang editan dan mana yang asli.

Lebih lanjut beliau berharap kedepan urup dan media-medianya ini di tularkan kepada teman-teman,  ilmu ini di gunakan untuk mengidentifikasi mana yang asli dan editan, yang kemudian setelah di identifikasi menyudutkan pemerintah dan kelompok tertentu ini bisa di luruskan dan tidak di share.

“Kemudian Ilmu ini sebenarnya menarik jadi ilmu tentang bagaimana menyajikan sesuatu ini menarik, terkait menyajian naskah, karena biasanya bahanya baik tapi kemasanya kurang baik, ini tidak laku. Jadi ilmunya ini ada di sini. kemudian, Indonesia terus di bombardir dengan hoax dan faham radikalisme, tentu ilmu ini bisa di gunakan untuk kesana”, terus beliau.

“Marilah kebersamaan ini kita pupuk tidak hanya nanti di pembelajaran ini alangkah baiknya ini berkelanjutan, saya yakin pemateri ini semua telah kenyang dengan ilmu dan ahlinya, kita bisa menyerap ilmu dan ini menjadikan dasar bagi generasi muda untuk terus bisa berkarya dan berguna bagi bangsa dan negara”, pungkas beliau.