Tulungagung – blue-finch-787250.hostingersite.com, , Media Urup kembali mengadakan Ngaji Jurnalistik yang ke-dua kalinya, pada Ngaji kali ini di laksanakan di Regional Tulungagung yang tepatnya di SDIT Al Husna Wonokromo Gondang pada 09-10 Oktober 2021 dengan tema “Benteng Media, Bentengi Nusantara”.
Kegiatan Pelatihan Kejurnalistikan dan Desain Tingkat Lanjut ini dilakukan bersama-sama dengan PAC IPNU-IPPNU Gondang, PKPT UIN SATU dan PAC IPNU-IPPNU Sumbergempol, Pada saat pembukaan disambut oleh Agus Zahro Wardi Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam sekaligus pembina MEDIA URUP, KH. Abdul Fattah Sufyan selaku Ketua Yayasan Fattahillah sekaligus Mu’ashis Ma’had Al-Husna, serta oleh Kepala SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) Al-Husna Gondang.
Media Urup yang lahir sebagai media alternatif NU (Nahdlatul Ulama) yang bisa menggandeng banom-banom (badan otonom) NU untuk bersinergi bersama meningkatkan kualitas kader-kader NU di bidang kejurnalistikan dan desain.
Gus Zahro mengatakan dalam sambutannya bahwa NU adalah satu-satunya ormas (Organisasi Masyarakat) terbesar di Indonesia dalam menjaga kesatuan bahkan hingga dunia. NU merupakan satu-satunya ormas terbesar yang menjaga eksistensi ASWAJA (Ahlu Sunnah Wal Jamaah), yang mana ASWAJA merupakan firqoh oleh Rasulullah, yaitu firqoh yang selamat.
Kepala SDIT Al-Husna mengatakan, “Kami sangat mendukung kegiatan ini. Karena masa muda adalah masa yang tidak akan terulang kembali. Maka dari itu pesan dari saya isilah dengan ilmu-ilmu yang bermanfaat di jenjang selanjutnya. Jangan merasa acara seperti ini tidak ada gunanya, pasti ada ilmu yang nantinya akan bermanfaat untuk kalian semua.” Semangatnya kepada hadirin kawula muda.
“Materi pada hari ini yang pertama yaitu ke-NUan diisi oleh Agus Zahro Wardi. Kemudian dilanjutkan saya sendiri. Dilanjut oleh Mbak Dian Pemimpin Umum LPM Dimensi UIN SATU Tulungagung (2015), dan Kang Kowim Pimpinan Umum LPM AKSARA UIN SATU Tulungagung (2019). Untuk besok akan diisi oleh Mas Madchan yang merupakan wartawan profesional.” Terang Munawir, Ketua pelaksana kegiatan.
“Harapannya semoga mereka yang mengikuti kegiatan ini bisa mengamalkan ilmu dengan baik. Jika berangkat dari banom NU bisa dikembangkan di Banom masing-masing. Jadi, jangan sampai ilmu yang didapatkan ini hanya selesai dan putus setelah mengikuti pelatihan saja. Tetapi juga terus menerus diasah. Karena jika kemampuan tidak terus diasah akan menjadi tumpul (tidak tajam).” Tambah pria kelahiran Trenggalek itu.
“Intinya Jangan sampai kendor, dan jangan sampai takut menyerah, dan jangan takut patah. Apalagi jangan sampai takut di- bully jika memperjuangkan NU. Karena Dawuh Mbah Hasyim, “Siapa saja yang mengurusi NU. Entah itu pengurus NU atau bukan, jika memang benar-benar. Insyaallah diakui santrinya beliau.”Terakhir, jangan lelah untuk berjuang dengan NU, karena kita berjuang dengan media apapun, kita berjuang dengan hal apapun, entah itu dengan harta dan lain-lain, serta tenaga, fikiran, kontribusi, hal sekecil apapun pasti bermanfaat. Dan pasti sangat berguna.” Pungkas Munawir.
Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini mendapat dukungan oleh Yayasan Fattahillah dengan memberikan berbagai fasilitas yang diperlukan selama kegiatan berlangsung.
Pewarta : Anes Lutfi. R