Trenggalek-blue-finch-787250.hostingersite.com, Pengurus Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PMII Komisariat Sunan Giri Trenggalek menyelenggarakan Sekolah Islam Gender yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Darul Muttaqin Karangan. Acara mengambil tema “Membangkitkan semangat Kopri guna optimalisasi nilai-nilai gender dalam ranah pergerakan” pada Jumat (10/9).
Kegiatan ini diikuti oleh 15 peserta yang berasal dari 10 internal, dan 5 eksternal yang berlangsung selama 2 hari 3 malam, dimulai Jumat sampai Minggu (12/9). Walaupun dimasa pandemi, acara ini tetap berjalan lancar dan diikuti secara khidmat oleh semua peserta, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
Melvin selaku ketua Komisariat Sunan Giri menuturkan bahwa acara pembukaan ini di hadiri oleh sebagian alumni-alumni senior Ika-PMII Trenggalek, ketua cabang, ketua Kopri cabang dan Komisariat Trenggalek. Acara ini di ikuti dan dilaksanakan dengan penuh semangat, serta wajah-wajah cerah dari para peserta.
“Saya harapkan bagi kader-kader kopri khususnya, mampu memiliki kualitas yang baik dan progresif. Kualitas tersebut berupa keintelektualan, kemampuan, dan kreatifitas yang harus dimiliki perempuan. Jadi harapan saya kedepannya dari benih-benih Kopri yang mengikuti Sekolah Gender ini semoga kedepannya dalam keorganisasian maupun kemasyarakatan dan kekeluargaan sendiri mempunyai kesadaran bahwa pemahaman islam dan gender sangat dibutuhkan khususnya untuk anggota Kopri” imbuhnya.
Intan salah satu peserta mengatakan bahwa saya belajar tentang kesetaraan Gender, banyak pengalaman yang saya dapat, seperti pada saat secreening banyak pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat saya tebak.
Sekolah Islam Gender ini memang sangat penting untuk mengetahui peranan perempuan. “Pada dasarnya setiap peran itu tidak semuanya harus dilakukan oleh laki-laki dan begitupun juga sebaliknya peran yang diambil perempuan itu tidak selama harus ditangani oleh perempuan”, ujar laki-laki yang akrab di sapa Marvel tersebut.
Pewarta : M. Faza Fauzan Adhima
Editor : Munawir Muslih. M