Esai

Pesona Tapan yang Terlupakan

×

Pesona Tapan yang Terlupakan

Sebarkan artikel ini

Munawir Muslih Mashuri

Desa kerjo, kecamatan Karangan

Abstrak

Pariwisata memiliki fungsi dan peranan penting dalam pengembangan dan kemajuan daerah, terutama pada sektor ekonomi. Trenggalek sebagai salah satu daerah yang bergandengan dengan alam, memiliki pesona pariwisata unggul, udara sejuk, dan menarik untuk dikembangkan, salah satunya wisata alam “Pemandian Tapan Agung”. Tapan agung adalah wisata pemandian yang terletak di atas bukit, dimana sumber airnya masih alami dan terjaga. Namun sekarang kondisinya sangat menyedihkan, dimana banyak sarana prasarana yang rusak dan tidak terawat, sehingga lokasi menjadi sangat sepi. Sarana yang rusak mulai dari jalan, kolam renang, kamar mandi, sumber mata air, tempat pertapaan, dll. Hal ini tentu harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah dengan melakukan perbaikan dan pengelolaan yang baik. Strategi promosi juga diperlukan agar menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung ke lokasi. Selain sarana dan promosi yang harus dilakukan, perlu adanya tata kelola yang bagus dalam manejemen pariwisata. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yang dilakukan dengan wawancara dalam menggali data di lapangan.

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Pemerintah daerah selalu berupaya meningkatkan pendapatan daerahnya supaya ekonominmya menjadi tumbuh dan tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat. Ada banyak upaya yang bisa dilakukan, salah satunya adalah mengembangkan sektor pariwisata di daerahnya masing-masing. Jika tempat pariwisata dibangun, dikelola, dan dikembangkan dengan baik maka akan menjadi daya tarik wisatawan dan menambah pemasukan daerah. Pemasukan daerah yang akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat melalui upaya pengelolaan daerah secara berkelanjutan. Tidak hanya itu, tempat wisata yang sudah dimanajemen dengan baik akan mengangkat taraf ekonomi masyarakat sekitarnya melalui berdagang souvenir dan makanan, tukang parkir, jasa ojek, dan masih banyak lagi profesi yang bisa timbul dari ramainya arus wisatawan yang hadir. Pariwisata sangatlah mampu dalam mengatasi masalah kesejahteraan bila dikembangkan secara propesional. (Maharani, 2014:hlm. 413)

Trenggalek merupakan salah satu daerah yang memiliki pesona alam eksotis dan masih alami. Wisata alam disana terdiri dari banyak macam, mulai dari pantai, gunung, tebing, air terjun, hutan dan lain sebagainya. Dari puluhan jenis wisata alam tersebut terdapat tempat yang memiliki pemandangan indah dan masih alami, yakni “Pemandian Tapan Agung”. Pemandian tapan agung dahulunya merupakan salah satu tempat tersohor dimana pengunjung selalu ramai dalam mengunjunginya. Sayangnya sekarang keadaan tersebut berbalik 180 derajat, dimana tidak ada lagi yang mengunjungi karena tempat tersebut rusak dan tidak terawat. Jika wisata ini dibangun kembali, dikelola, dan dikembangkan maka akan menjadi obyek wisata yang menarik di daerah Trenggalek. Bukan tidak mungkin hal itu terjadi, sebab tempat ini menyuguhkan sesuatu yang tidak ada di daerah lain, yaitu pemandian di atas bukit dengan suasana yang indah, sejuk, dan menarik.

2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana upaya yang perlu dilakukan untuk memaksimalkan pemandian tapan agung?

2. Bagaimana promosi agar pemandian tapan agung dikenal masyarakat umum?

3. Bagaimana tata kelola pemandian tapan agung?

3. Tujuan Pembahasan

1. Mengetahui upaya yang harus dilakukan untuk memaksimalkan pemandian tapan agung

2. Mengetahui cara promosi agar pemandian tapan agung dikenal masyarakat umum

3. Mengetahui tata kelola pemandian tapan agung

B. Pembahasan

Istilah pariwisata berasal dari bahasa sanseketa yang terdiri dari dua suku kata yaitu: “pari” dan “wisata”. Pari berarti berulang-ulang atau berkali-kali, sedangan wisata berarti perjalanan atau bepergian, jadi pariwisata berarti perjalanan yang di lakukan berulang-ulang atau berkali-kali (Anwar, 1978: hlm. 169). Pengertian pariwisata menurut Norval dalam Muljadi dan Nurhayati (Hasan, 2002: hlm. 80) adalah keseluruhan kegiatan yang berhubungan dengan masuk, tinggal, dan pergerakan penduduk asing di dalam atau di luar suatu negara, kota, atau wilayah tertentu. Sedangkan menurut Musanef (Musanef, 1995: hlm. 11) mengartikan pariwisata sebagai suatu perjalanan yang dilaksanakan untuk sementara waktu, yang dilakukan dari satu tempat ke tempat yang lain untuk menikmati perjalanan bertamasya dan berekreasi. Jadi pariwisata adalah bidang khusus dalam kehidupan seseorang yang berhubungan dengan liburan, rekreasi, dan senang-senang.

Wisata pemandian tapan agung harus di kembangkan dalam upaya pengoptimalan sumber daya untuk memajukan sektor pariwisata di kecamatan Karangan, Trenggalek. Hal ini sesuai dengan yang tertulis dalam Pasal 20 UU Nomor 9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan yang mengatakan bahwa: pengusahaan obyek dan daya tarik wisata minat khusus merupakan usaha pemanfaatan sumber daya alam dan potensi seni budaya bangsa untuk menimbulkan daya tarik dan minat khusus sebagai sasaran wisata. Pemandian tapan agung terletak di desa karangan, kabupaten Trenggalek sekitar 8 KM dari barat kota Trenggalek,  tepatnya di atas bukit Tapan dengan luas lokasinya 5,60 Hektar. Untuk mencapai lokasi bisa di tempuh melalui 2 jalur, yaitu: dari desa Kerjo dan desa Karangan. Tempat ini dulunya pernah di resmikan oleh gubernur Jawa Timur bapak Basofi Sudirman sehingga ramai dikunjungi wisatawan, bahkan kendaraan yang parkir sampai 400 M dari lokasi, (wawancara pak Yahudi pada tanggal 06 Februari 2020).

Pemandian tapan menyuguhkan keindahan alam yang bagus dengan view yang indah. Tempat ini cocok untuk wisatawan yang ingin refreshing dan menghilangkan penat dengan berenang atau sekedar menikmati keindahan alamnya saja. Disana juga terdapat situs kebudayaannya berupa tempat pertapaan Pangeran Surenggrono yang harus dijaga dan dirawat dengan baik. Apabila kita pulang atau berangkat ke pemandian tapan melewati jalur desa kerjo, maka akan melewati makam Mbok Roro Krandon, yang tidak asing lagi ditelinga warga Trenggalek. Beliau adalah pemilik gajah putih yang dipinjam sebagai binatang sembelihan untuk tumbal pembangunan dam Bagong.

pemandian tapan trenggalek, PESONA TAPAN YANG TERLUPAKAN
Gambar 2.1

Batu peresmian

            Pemandian tapan memiliki daya tarik. Tempatnya berada di atas bukit dengan sumber mata air pegunungan yang langsung dialirkan ke kolam tempat pemandian tersebut, sehingga ketika berenang atau bermain air di kolam tersebut terasa dingin, segar, dan sejuk. Tidak hanya itu, pada samping kanan kirinya terdapat pepohonan hijau dan rindang yang memanjakan mata bagi wisatawan dan ditambah dengan suara burung hutan. Kolam untuk  berenang pengunjung disana, ketinggianya bisa di sesuaikan dengan kebutuhan.

pemandian tapan trenggalek, PESONA TAPAN YANG TERLUPAKAN
Gambar 2.2

Keadaan sekeliling kolam

            Kondisi pemandian tapan yang dulunya ramai, sekarang berbalik 180 derajat. Sekarang keadaannya sungguh mengenaskan dan memperihatinkan, dimana banyak fasilitas rusak mulai dari akses jalan yang licin dan berlubang, kolam kumuh, kamar mandi tidak layak pakai, sumber mata tidak terawat, tempat pertapaan dengan pagar rusak, lokasi kotor dan tidak terjamah tangan manusia.

pemandian tapan trenggalek, PESONA TAPAN YANG TERLUPAKAN
Gambar 2.3
Tempat pertapaan
pemandian tapan trenggalek, PESONA TAPAN YANG TERLUPAKAN
Gambar 2.4
 Sumber mata air
pemandian tapan trenggalek, PESONA TAPAN YANG TERLUPAKAN
Gambar 2.5
 Jalan yang berlubang

1. Upaya yang harus dilakukan

a.  Pengembangan  Sarana dan Prasarana

Faktor utama yang menyebabkan industri pariwisata berkembang adalah sarana dan prasarana yang memadai. Saran dan prasana dalam kepariwisataan merupakan komponen terbesar dan paling mensukseskan penyelenggarakan pariwisata (Andi, 2018: hlm 53).  Pengembangan sarana dan prasarana pariwisata menjadi hal mutlak yang harus dilakukan untuk memfasilitasi kenyamanan wisatawan.  sebelum sebuah tempat wisata melakukan promosi, maka yang harus dilakukan adalah mempersiapkan sarana dan prasarana yang memadai. Hal ini perlu dilakukan oleh pengelola pemandian tapan agung demi kenyamanan wisatawan dan daya tarik untuk datang dikemudian hari.

Sarana dan prasarana antara lain sebagai berikut :

1. Perbaikan Akses Jalan

Hal yang paling utama yang harus di lakukan adalah perbaikan akses transportasi menuju lokasi pemandian tapan agung. Saat ini kondisi jalanya rusak parah, sehingga membahayakan wisatawan yang ingin berkunjung. Hal serupa juga di ungkapkan oleh dengan kepala desa Karangan bapak Tri Rohadi, beliau berharap jalan segera di perbaiki agar akses menuju lokasi bisa dilakukan dengan mudah dan tidak membahayakan pengunjung, karena  saat musim penghujan tiba jalan tersebut licin.

pemandian tapan trenggalek, PESONA TAPAN YANG TERLUPAKAN

Gambar 2.4

Kondisi jalan licin

2. Kolam Renang

Perbaikan kolam renang sangat di perlukan, sebab menjadi jantung pemandian tapan agung. Kolam renang harus dibangun dengan sebagus dan semenarik mungkin. Saat ini keadaan kolam renang tidak layak pakai, banyak lantainya yang copot, dan pagar pembatas ketinggianya hancur. Mungkin, konsep pembangunan kedepannya tidak seperti kolam renang pada umumnya yang berbentuk persegi panjang, namun bisa dibentuk lingkaran ataupun model lain yang belum ada di daerah Trenggalek.

pemandian tapan trenggalek, PESONA TAPAN YANG TERLUPAKAN
Gambar 2.5
Keadaan kolam renang

3. Kamar Mandi

Kamar mandi menjadi sarana vital yang harus ada di pemandian tapan agung  dengan keadaan memadai. saat ini kondisinya rusak parah dan tidak layak pakai, bahkan pintu dan airnya  tidak bisa di gunakan. Jika hal ini dibiarkan terus berlangsung akan membuat wisatawan tidak nyaman dan terganggu,  karena setelah mereka berenang atau bermain air mereka memperlukan tempat mandi, ganti baju, dan tempat buang air.

pemandian tapan trenggalek, PESONA TAPAN YANG TERLUPAKAN

Gambar 2.6

Foto kamar mandi

4. Tempat Jualan

Ketika promosi pemandian tapan telah di lakukan dan kondisinya memungkinkan untuk pedagang berjualan, maka di butuhkan food corner. Hal ini sebagai  pelengkap dari tujuan wisatawan yang ingin berlibur. Proyeksi kedepanya, pedagang tidak hanya menjual makan ringan seperti pop mie, bahkan bisa menjual makanan khas Trenggalek. Apabila hal itu terwujud bisa menambah penghasilan warga sekitar, sehingga mengangkat taraf perekonomian masyarakat dan berdampak positif pada pembangunan daerah secara berkelanjutan.

5. Tempat Parkir

Tempat parkir merupakan sarana penunjang yang harus ada di pemandian tapan agung, agar para pengunjung dapat rasa aman dan nyaman saat meninggalkan kendaraan mereka. Jika tempat parkir tersebut dikelola dengan baik bisa memberikan tambahan pendapatan daerah dan masyarakat. Intinya tempat parkir yang dibangun harus mencukupi dengan pengunjung yang hadir

6. Tempat Ibadah

Sarana dan prasarana lain yang harus yaitu tempat ibadah. Ini dibangun sebagai bentuk kemudahan untuk pengunjung dalam melakukan peribadatan, khususnya beragama Islam. Karena mereka harus melakukan ibadah shalat lima kali sehari, apabila pengunjung harus turun lagi kebawah untuk mencari mushola/masjid. Hal ini akan membuat pengunjung tidak nyaman dan kurang efisiensi waktu. Tempat ibadah yang dibangun tidak harus megah dan mewah, melainkan suci dan  nyaman.

7. Area Khusus Anak

Area khusus anak merupakan sarana pendukung untuk memenuhi kebutuhan para  wisatawan junior. Jika melihat keadaan alam sangat mungkin di bangun, karena tempat pemandian tapan agung di harapkan juga menjadi taman bermain yang menarik dan nyaman untuk si kecil. Area khusus anak tidak melulu tentang taman megah dengan segala isinya, melainkan bisa berbentuk sederhana dengan konsep membawa keriangan, kegembiraan, kesenangan serta sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan sosial, kognitif, dan fisik untuk anak. Mungkin bisa diisi dengan jungkat jungkit, ayunan, seluncuran, ataupun rumah pohon.

8. Pengolahan Sampah

Tempat pembuangan sampah penting adanya, karena tempat pariwisata akan terlihat kumuh ketika sampah berserakan dimana-mana. Pengelolaan sampah yang baik akan mendatangkan kentungan bagi pengelola, apalagi tempat pemandian tapan agung adalah tempat yang mengunggulkan pesona alamnya. Pengelolaan sampah bisa dilakukan dengan memisahkan antara sampah anorganik dan organik. Sampah organik bisa diolah menjadi pupuk kompos, sedangkan sampah anorganik yang bisa dijual dapat diuangkan.

9. Tempat Outbond & Camping

Tempat pemandian tapan memiliki halaman yang cukup luas sangat cocok sebagai tempat camping dan outbond.  Samping kirinya di kelilingi pepohonan rindang menjadi tempat nyaman dan menarik bagi wisatawan untuk camping ataupun piknik bersama keluarga. Piknik disana memiliki poin tambahan dimana bisa langsung bertbaur langsung dengan alam. Selain adanya tempat untuk piknik, pepohonaan yang banyak dan berdekatan sangat cocok dibagun untuk wahana outbond. Outbond yang bisa disediakan pada lokasi diantaranya flayingfox, lintas jaring, sepeda terbang, dll.

2. Promosi Dengan Baik

Promosi merupakan suatu proses menyampaikan inforasi kepada target pasar, tentang hal-hal yang menyangkut produk, harga, tempat produk dijual dengan melakukan persuasi agar target mau melakukan pembelian (Yoety, 2008:hlm. 141). Dalam rangka menarik minat wisatawan diperlukan strategi pemasaran dengan terencana dan tepat. Promosi perlu dilakukan dengan tujuan menarik pengunjung supaya hadir di pemandian tapan, diantaranya yang dapat dilakukan dengan:

·      Advertising (Periklanan)

Advertising (periklanan) penting dilakukan untuk memberikan informasi kepada semua orang supaya melihat, mendengar, atau membaca bahwa wisata pemandian tapan agung menarik dan bagus untuk di kunjungi.

1) Papan Nama Pemandian Tapan Agung

Papan nama pemandian tapan agung sebaiknya ada dan dipasang pada tempat strategis yang bisa dilihat semua mata, terutama di pinggir jalan. Ini bertujuan untuk menarik orang yang melewati jalan menuju wisata pemandian tapan agung ini.

2)  Brosur

bentuk periklanan yang harus ada lagi adalah sebuah brosur. Ini untuk memudahkan bagi wisatawan untuk memberikan informasi apa saja yang tersedia di tempat pemandian tapan agung. Brosur harus dikemas dengan semenarik mungkin agar orang yang membaca menjadi tertarik dan datang ke lokasi wisata.

·      Direct Marketing (Pemasaran Langsung)

Pemasaran langsung sangat perlu dilakukan karena bisa langsung berkomunikasi dengan yang ingin berwisata ke pemandian tapan agung, dan  bisa di respon dengan cepat oleh pengelola pariwisata, promosi ini bisa di lakukan dengan :

1. Email dan telepon;

2. Media sosial facebook, twiter, dan instagram;

3. Website, dll

·      Public Relation (Hubungan Masyarakat)

Hubungan masyarakat perlu di lakukan agar tempat pariwisata ini direncanakan dengan berkelanjutan. Hal ini untuk menciptakan relasi atau hubungan dan saling pengertian antara masyarakat dengan pemerintah daerah, serta mempermudah berbagai macam program yang dibuat dalam mempromosikan tempat pemandian tapan agung ini. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan event-event kecil maupun besar dengan mengkolaborasikan antara masyarakat, pemerintah, pengunjung, dan pihak pengelola.

3. Tata Kelola Wisata Pemandian Tapan Agung

Pengembangan tempat pemandian tapan agung memerlukan koordinasi dan bersatunya semua elemen, baik masyarakat sekitar, pemerintah, dan swasta untuk mencapai visi, misi, dan tujuan yang akan dicapai. Karena mereka  merupakan pelaku utama di lapangan. Apabila antara mayarakat sekitar, swasta, dan masyarakat bersama-sama mengelola tempat pariwisata ini, maka tercipta keterpaduan yang akhirnya akan membawa tempat pariwisata ini menjadi rujukan warga Trenggalek dan daerah lainnya.

pemandian tapan trenggalek, PESONA TAPAN YANG TERLUPAKAN

Gambar 2.6

Pola Pengelolan Pemandian Tapan Agung

            Masyarakat sekitar sangat berperan dalam pembangunan tempat pariwisata ini, sedangkan pihak swasta dan pemerintah daerah hanya memfasilitasi masyarakat sekitar sebagai pelaku utama pengembangan wisata. “ Pariwisata dari Rakyat, Oleh Rakyat,

dan untuk Rakyat” ini merupakan jargon pada masa pemerintahan Gus Dur sebagai dorongan pemerintah kepada masyarakat untuk membangun pariwisata. Jika ini di terapkan maka kesejahteraan rakyat akan tercapai.

di bawah ini merupakan gambaran umum fungsi dan peran semua elemen:

1. Pemerintah

Pemerintah daerah disini sangat berperan dalam pengembangan dan pembangunan suatu tempat pariwisata, karena pemerintah sebagai penanggung jawab dan pelaksana kegiatan serta upaya-upaya terhadap pengembangan dan pembangunan tempat pariwisata tapan agung ini.

2. Swasta

Pihak swasta terlibat dalam pengembangan dan pembangunan wisata tapan agung ini dengan alasan : 1) sebagai terobosan apabila SDM yang di  miliki pemerintah dan masyarakat sekitar kurang, 2) Sebagai investor, dan di harapkan ikut menanamkan modal di tempat wisata pemandian tapan agung ini, dll

3. Masyarakat Sekitar

Masyarakat sekitar merupakan unsur yang dapat mendukung demi optimal dan berjalanya pariwisata ini, oleh karena itu peran aktif masyarakat sangatlah di pelukan, masyarakat juga sebagai pengelola  utama tempat wisata ini bersama pihak swasta dan pemerintah. Peran masyarakat akan terlihat karena terbukanya lapangan pekerjaan sehingga bisa meningkatkan pendapatan mereka

4. Indikator keberhasilan

indikator keberhasilan wisata ini apabila semua komponen dan elemen saling bahu-membahu dalam menghidupkan, mengelola, dan mengembangkan pemandian tapan agung. Pada akhirnya menjadi pemasukan daerah, lapangan pekerjaan bagi warga sekitar, dan pihak swasta yang terkait. Pemandian tapan agung akan menjadi daya tarik bagi wisatawan dalam dan luar daerah yang berkunjung ke Trenggalek, sebab menjadi satu-satunya wisata pemandian di atas bukit dengan pemandangan yang mempesona mata.

C. Penutup

Objek wisata harus dirawat dan dikembangkan secara berkelanjutan agar bisa mendatangkan manfaat kepada semua elemen, baik secara finansial maupun bidang lain. Apabila tempat pariwisata dikelola dengan baik dan benar akan bisa dirasakan secara berkelanjutan. Sebenarnya alam perlu dicintai dan disayangi tidak hanya dieksploitasi supaya tetap lestari di kemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, M. Ruslin,Sriyanti Andayani, dkk. 1978. Pengembangan Kawasan Wisata Balekambang Kabupaten Malang. Jurnal RekayasaSipil . Vol. 6 (No. 2). Hal. 169-178.

Hanief, Shofwan, Dian Pramana. 2018. Pengembangan bisnis pariwisata dengan media sistem informasi. Yogyakarta: Andi.

Hasan, Iqbal M. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Presss.

Musanef. 1995. Manajemen Pariwisata di Indonesia. Jakarta: Gunung Harta.

Maharani, Deddy Prasetya. 2014. Pengembangan Potensi Pariwisata Kabupaten Sumenep, (Studi Kasus: Pantai Lombang). Jurnal Politik Muda. Vol. 3 (No.3). Hal. 412-421.

Yoeti, Oka A. 2008. Perencanaan &Pengembangan Pariwisata. Jakarta: PT.Pradnya Paramita.

Artikel ini saya tulis sekitar bulan Februari 2020.