Berita

BBM Naik! Ratusan Mahasiswa di Tulungagung Geruduk kantor DPRD, Massa sampai Bakar Ban

×

BBM Naik! Ratusan Mahasiswa di Tulungagung Geruduk kantor DPRD, Massa sampai Bakar Ban

Sebarkan artikel ini

Tulungagung, Urupedia – Ratusan massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Tulungagung geruduk gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tulungagung untuk menyampaikan aspirasinya terkait kenaikan harga BBM, Rabu (07/09/2022).

Terlihat dalam aksi turun jalan tersebut, para peserta aksi menyampaikan aspirasinya dengan berorasi, membawa poster-poster tuntutan sampai dengan membakar ban di depan gedung DPR Tulungagung.

Massa aksi juga terlihat agak memanas dan mencoba masuk secara paksa. Tapi hal itu tidak sampai menerobos pagar besi depan kantor DPRD Tulungagung, karena dari pihak DPRD memperbolehkan perwakilan massa aksi untuk kedalam.

Massa aksi saat membakar ban di depan gedung DPRD Tulungagung

Menurut penjelasan dari Dicky yang merupakan salah satu peserta aksi itu, aksi ini dilaksanakan untuk menuntut harga BBM agar turun.

“Kalo saya pribadi, kenaikan harga BBM ini sangat mempengaruhi sekali, karena saya kerja menggunakan motor,” tuturnya.

Badrus, yang merupakan peserta aksi juga menyesalkan atas kenaikan harga BBM ini.

“Kita tahu harga minyak dunia lagi turun, lantas mengapa pemerintah menaikkan harga minyak, pastinya ini menambah beban masyarakat,” tuturnya.

Ketua cabang PMII Tulungagung, Utri Suciati saat menyampaikan hasil audiensi

Menurut Utri Suciati, yang merupakan ketua cabang Pergerakan Mahasiswa Islam (PMII) Indonesia saat menyampaikan hasil audiensi di depan gedung DPRD, dia mengutarakan bahwa kenaikan harga BBM ini sudah pasti akan menambah beban masyarakat khususnya kelas bawah.

“Kondisi ini akan mentriger kenaikan harga komiditas seperti bahan pangan dan jasa nantinya. Sehingga dapat dipastikan Negara sedang dibayangi ancaman inflasi dan menggerus daya
beli masyarakat,” lanjutnya.

Berikut tuntutan-tuntutan peserta aksi tersebut:
  1. Menolak secara tegas menaikkan harga BBM bersubsidi karena akan memperlambat pemulihan
    ekonomi efek dari covid-19.
  2. Menuntut pemerintah memberantas dan menindak tegas penyalahgunaan pembelian BBM
    bersubsidi.
  3. Menuntut pemerintah transparan terkait jumlah penerima BBM bersubsidi kepada masyarakat.
  4. Menuntut pemerintah membuat kebijakan untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok pangan
    dampak dari kenaikan BBM.
  5. Mendorong pemerintah mengembangkan energi alternatif yang dapat di jangkau bagi masyarakat.
  6. Menuntut pemerintah bekerja secara optimal dan maksimal dengan tetap mengedepankan kepentingan masyarakat umum dan membuka ruang partisipasi bagi masyarakat terkait masalah energi.