BeritaNasional

Ketua PB PMII Ajak Adu Gagasan Dalam Muspimnas 2022

×

Ketua PB PMII Ajak Adu Gagasan Dalam Muspimnas 2022

Sebarkan artikel ini

Tulungagung, Urupedia Pembukaan Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) Pergerakan Mahasiswa Indonesia Islam (PMII) berlangsung pada mulai hari ini, Kamis 17 November 2022 di Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung pukul 13.00 WIB.

Acara Muspimnas ini akan berjalan selama delapan hari ke depan, yaitu 17-24 November 2022. Acara ini pun dihadiri oleh segenap perwakilan kader PMII diseluruh Indonesia. M. Abdullah Syukri, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PMII yang kerap di sapa tum Abe hadir menyampaikan sambutannya kepada para sahabat PMII yang hadir.

Pada sambutannya Abe mengatakan bahwa forum besar nasional pertama PMII ini telah dilaksanakan 3 tahun yang lalu. Ia juga berkata berkumpul bersama seperti  ini terakhir di Muspimnas di Boyolali. Kongres setahun setengah yang lalu di tengah pandemi sehingga dibagi 6 zona.

Abe merasa bangga kepada para kader-kader PMII yang hadir, terlihat antusiasme yang luar biasa. Dalam sambutanya, Ia mengajak agar nantinya akan menyampaikan gagasan-gagasan selama Muspimnas berlangsung.

“Kita tunjukkan, kita bisa beradu gagasan karena Muspimnas akan menghasilkan peraturan-peraturan organisasi yang menjadi turunan dari AD/ART, yang sebagian nanti ditambahkan, disesuaikan dan ada yang dikurangi,” tuturnya.

Selanjutnya ia menjelaskan pokok utama yang akan dibahas ialah soal kaderisasi dan penataan organisasi. Yang mana menurutnya sudah berbeda dengan bagaimana PMII pada tahun-tahun yang lalu sejak berdirinya.

“Apa yang dialami oleh PMII setiap dekade itu berubah. Pada tahun 60-an saat itu situasinya peralihan dari orde lama ke orde baru dilanjutkan tahun 70-an hingga 80-an saat itu sedang menguatnya orde baru. Lalu di era 90 an menjelang era reformasi hampir semua mahasiswa saat itu turun ke jalan. Dipimpin oleh sahabat Abdul Muhaimin Iskandar, Ketua Umum tahun 1994-1997,” paparnya.

“Itu adalah salah satu momentum pencapaian terbesar organisasi kita. Bagaimana PMII menjadi salah satu organisasi yang menghantarkan negara kepada pintu reformasi. Kemudian beralih pada tahun 2000-an, situasi saat itu adalah transisi demokrasi yang terbiasa serba tertutup dan tahun 2000-an terbuka. Lalu apa yang dirumuskan oleh PMII pada hari ini tentu harus berbeda,” imbuhnya.

Ia memaparkan respon zaman pada hari ini berbeda dengan situasi pada tahun-tahun yang lalu. Pada tahun ini di hadapkan oleh beberapa situasi diantaranya revolusi industri, ancaman krisis pangan, ancaman kepada perdamaian dunia, perubahan iklim, bonus demografi, perkembangan dan percepatan teknologi.

“Tentu ini adalah situasi-situasi yang  berbeda dengan PMII di tahun 20-30 tahun yang lalu. Untuk itu, saya berharap formulasi kaderisasi dan nanti kita juga membahas paradigma PMII yang akan kita kontekstualisasikan ulang,” kata Abe.

“Semoga kita bisa menjawab dan membahas itu dalam Muspimnas PMII. Maka dari itu saya sudah mengintruksikan kepada seluruh rayon dan komisariat dan cabang untuk membawa gagasannya masing-masing. Sahabat datang jauh-jauh, tentunya membawa gagasan dan harapan untuk memperbaiki dan mengembangkan organisasi kita bersama,” papar Abe.

Editor: Munawir