Tulungagung, Urupedia.id – Minggu (6/03/22) Kolaborasi lima komunitas Tulungagung, mengadakan diskusi literasi dan lapak baca gratis untuk pengunjung wisata di Gunung Budheg Kec. Boyolangu, Kab. Tulungagung.
Karena bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional, maka tema yang diusung adalah “Perempuan-perempuan Hebat Di Tanah Jawa”
Tujuan diadakannya diskusi literasi gabungan antar komunitas merupakan ajang silahturahmi dan mempererat hubungan antar komunitas.
Komunitas yang berkolaborasi yaitu, Komunitas Kabar ( Intelektual dan Abdi Bersama Rakyat), Komunitas Puspel (Pustaka Pelangi), Komunitas SAN (Senyum Anak Nusantara), Komunitas GPAN (Gerakan Perpustakaan Anak Nusantara), dan Komunitas Ekonom Muda Tulungagung.
Dieki Bagus selaku Pembina komunitas Puspel menjelaskan bahwasanya dibalik pengusungan tema perempuan hebat di tanah Jawa merupakan upaya agar generasi muda bisa belajar dari sosok idola atau pahlawan dari bumi kelahirannya sendiri.
“Yang pasti kalau mengambil pilihan dari kearifan lokal sendiri pasti sesuai dengan adat dan kebiasaan kita sehari hari,” tuturnya.
Acara ini bertujuan untuk menyatukan komunitas literasi se-Tulungagung dan mengangkat kearifan lokal daerah agar dikenal oleh khalayak luas.
Koordinator Komunitas Kabar (Intelektual dan Abdi Bersama Rakyat) Mohammad Yasin Yusuf mengemukakan, tujuan utama kegiatan tersebut yaitu untuk memperingati hari perempuan internasional.
“Alasan mengadakan seminar literasi daerah ini sebab di Indonesia telah mengalami disrupsi atau mulai tercabut dari akarnya terutama di ranah kebudayaan. Jadi kami sebagai komunitas-komunitas ingin menumbuhkan atau menjaga dan merawat kebudayaan dengan kita mengadakan acara ini,” ujarnya.
Kegiatan tersebut mengundang pembicara Agus , seorang Abdi Dalem Keraton Yogyakarta dan dimoderatori oleh Alfinda Yuniar, selaku Koordinator SAN Chapter Tulungagung.
Fristya, Koordinator Komunitas Puspel berharap agar kedepannya terus ada kegiatan-kegiatan yang bermanfaat seperti ini. Hal ini dikarenakan dalam sejarah banyak kaum wanita hebat yang harus kita tahu seperti RA. Kartini, Putri Dewi Gayatri, Ratu Shima, Ratu Kalinyamat, dll.
“Saya berpesan kepada kawan -kawan semua, tetaplah belajar di manapun tempatnya dan selalu sambung terus tali silaturahmi.” jelasnya.
Kegiatan ini diapresiasi oleh Muhammad, Koordinator Ekonom Muda sehingga ia berharap kegiatan seperti itu lebihsering diagendakan.
“Ke depannya semoga lebih kompak dari sebelumnya, sehingga banyak yang bergabung di berbagai komunitas (organisasi) untuk ajang silaturahmi,” imbunya.
Tri Cahyanto, Koordinator Komunitas GPAN Regional Tulungaggung, menegaskan agar kegiatan tersebut ke depan tetap menyuguhkan kearifan lokal terkhusus wilayah Kabupaten Tulungagung, dengan cara mengemas konsep yang sederhana dan menarik, khususnya untuk meningkatkan literasi.
“Semoga komunitas-komunitas yang ada di Tulungagung bisa bergabung, sehingga imbasnya nanti Kabupaten Tulungagung menjadi salah satu pioner dan akan diapresiasi oleh kota-kota lain. Tidak hanya dari kekompakan dari berbagai macam komunitas di Tulungagung yang menjadi kompak, melainkan juga suatu kegiatan yang dilakukan dengan mengangkat potensi dan kearifan lokal.” imbuhnya.
Ia juga berpesan agar dari lima komunitas nanti bisa membawa pengaruh positif dari teman-teman yang mengikuti komunitas itu dalamnya serta masyarakat yang ikut di dalamnya.
“Setidaknya kita bisa bersama-sama mewujudkan suatu hal positif baru ditengah-tengah pergolakan di zaman globalisasi yang impact nya sangat besar sekali, sehingga kalau tidak dimanfaatkan dengan baik ini akan menjadi suatu kerugian bagi kita semua, istilah jowone “muspro” (sia-sia: red.),” pungkasnya.
Salah satu peserta yang datang dari kota Kediri bernama Bay (panggilan akrabnya) juga terkesan dan tertarik saat mengikuti acara diskusi literasi yang membahas tentang perempuan-perempuan hebat di Tanah Jawa.
“Ketertarikan saya ketika melihat tema yang diangkat, di mana kearifan lokal yang mulai pudar di masyarakat diangkat ke dalam sebuah diskusi yang menarik dengan mendatangkan narasumber yang memang berkompeten di bidang sejarah sehingga menjadi nilai tambah ketertarikan minat saya sebagai seorang yang menyukai sejarah. Bahkan di kegiatan pertama saya, sangat senang bisa mengahadiri acara ini,” jelasnya.
Dalam serangkaian kegiatan diskusi Sejarah dan Lapak Baca Buku, mengingat kondisi masih pandemi. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Pewarta: Al Fatih Rijal Pratama
Editor: Munawir Muslih