Urupedia – Festival Video Desa 2022 bakal digelar di Kabupaten Trenggalek. Tepatnya di Desa Gemaharjo Kecamatan Watulimo tanggal 18 Desember 2022 mendatang.
Kegiatan ini sendiri bertujuan untuk merayakan dari kerja kreatif masyarakat desa dalam mengembangkan sebuah video pembelajaran. Dimana pada tahun 2022 ini ada lebih 200 video pembelajaran yang berhasil diproduksi oleh masyarakat desa di 9 kabupaten.
Sembilan kabupaten tersebut tersebar di Sumatra Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Selatan. Di Jawa Timur ada 3 kab, yaitu Pacitan, Trenggalek, dan Lumajang.
Yossy Suparyo, dewan juri festival video desa saat dikonfirmasi Tim Media Urup melalui daring (01/12). Ia mengatakan bahwa di Trenggalek ada dua desa yang dilaksanakan pelatihan, yaitu di yaitu Gemaharjo dan Slawe yang menghasilkan karya yang memuaskan.
“Karena itu, Festival diselenggarakan di Trenggalek agar 8 kabupaten lainnya, bisa meningkatkan kapasitas mereka dengan berkunjung ke Trenggalek. Karena itu, kami berharap terjadi sharing pengetahuan di antara mereka,” ujarnya Yossy Suparyo.
Rencananya, festival ini akan dihadiri oleh para konten kreator desa dari 9 kabupaten. Yaitu Trenggalek, Pacitan, Lumajang (Jawa Timur). Padang Pariaman, Limapuluh Kota, Agam (Sumatra Barat), dan Banjar, Tapin, dan Barito Kuala (Kalimantan Selatan).
“Kami juga mengundang konten kreator dari kabupaten-kabupaten di Jawa Timur untuk menyemangati perayaan ini. Kita menargetkan sekitar 150 konten kreator hadir dalam acara ini,” ucapnya.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga akan dihadiri oleh kepala desa se-Kabupaten Trenggalek untuk bisa belajar bersama tentang produksi video pembelajaran. Hal ini sebagai langkah terobosan model partisipasi masyarakat desa dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
“Bentuk partisipasi masyarakat tak harus mengikuti rapat perencanaan. Tetapi memengaruhi penentu kebijakan di desa dengan menunjukkan masalah, potensi, dan sumberdaya yang ada di desa melalui video,” jelasnya.
“Dengan demikian, perencanaan pembangunan desa semakin tepat sasaran dan mendorong potensi desa sebagai produk unggulan desa,” lanjut Yossy Suparyo.
Editor: Munawir