Berita

Sambut Satu Abad NU, Pondok Tambakberas Bakal Buat Film ‘KH Wahab Chasbullah Sang Penggerak NU’

×

Sambut Satu Abad NU, Pondok Tambakberas Bakal Buat Film ‘KH Wahab Chasbullah Sang Penggerak NU’

Sebarkan artikel ini

UrupediaPondok Pesantren Tambakberas Jombang bakal memproduksi film “KH Wahab Chasbullah Sang Penggerak NU” yang akan dipersembahkan pada peringatan satu abad Nahdlatul Ulama.

Pembuatan film ini sudah dibicarakan oleh putra KH Wahab Chasbullah yaitu Moh. Hasib Wahab bersama Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman di Kantor Kasad, Jakarta, pada Rabu (20/7/2022). Jenderal Dudung pun akan mendukung dan membantu seluruh pembuatan film ini.

Dilansir dari laman NU Online, KH Ahmad Fahrurrozi atau yang akrab di panggil Gus Fahrur yang merupakan Ketua PBNU turut hadir dalam pertemuan tersebut. Ia mengatakan bahwa proses pemilihan aktor dalam memerankan karakter dalam film ini bakal dilaksanakan di 100 pesantren.

“(Ini) dalam rangka menyambut satu abad harlah (hari lahir) NU,” jelas Gus Fahrur.

Gus Fahrur juga menerangkan bahwa film ini sengaja diproduksi untuk mengenang keteladanan dan jejak langkah Kiai Wahab Chasbullah yang merupakan Pahlawan Nasional sekaligus yang ikut mendirikan Nahdlatul Ulama dan mengawal kemerdekaan Indonesia.

“Beliau adalah ulama nasionalis sejati yang berwawasan kebangsaan mumpuni (dan) pencipta lagu Ya Lal Wathon yang menggetarkan semangat kemerdekaan,” papar Gus Fahrur.

Film ini nantinya akan diupayakan untuk ditayangkan dalam peringatan satu abad Nahdlatul Ulama di tahun depan tepatnya tanggal 16 Rajab 1444 Hijriah.

Gus Fahrur sendiri juga menyampaikan bahwa pembuatan film ini sangat didukung dan disambut baik oleh Kasad Dudung. Dan diharapkan film ini bisa menjadi teladan bagi masyarakat Indonesia, dikarenakan KH Wahab Chasbullah adalah Kiai yang sangat mencintai negara Indonesia.

“Jenderal Dudung sangat apresiatif terhadap film ini. Direncanakan beliau akan mengambil satu peran sebagai Jenderal Urip Sumoharjo ketika bertemu Kiai Wahab di Nganjuk,” tandas Gus Fahrur.

Editor: Ummi Ulfa