BeritaPendidikan

Sekolah Lapangan bagi Petani Jombang, Tingkatkan Pengetahuan dan Keterampilan

×

Sekolah Lapangan bagi Petani Jombang, Tingkatkan Pengetahuan dan Keterampilan

Sebarkan artikel ini

Urupedia – Sekolah Lapangan bagi petani dilakukan dalam rangka proses pembelajaran non formal bagi petani. Tujuannya, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani. Utamanya untuk menerapkan teknologi pertanian demi meningkatkan produktivitas hasil pertanian.

Sekolah lapang merupakan bentuk sekolah yang seluruh proses belajar-mengajarnya dilakukan di lapangan. Yakni dilaksanakan di lahan petani peserta SL. Sekolah lapang yang dilaksanakan di Poktan Kedaton Desa Bulurejo kecamatan diwek. Salah satu proyek IPDMIP adalah sekolah lapang.

Inntegrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) merupakan program pemerintah di bidang irigasi yang bertujuan untuk mencapai keberlanjutan sistem irigasi, baik sistem irigasi kewenangan pusat, kewenangan provinsi maupun kewenangan kabupaten.

Program ini dilaksanakan dengan mengedepankan keterpaduan peningkatan pengelolaan jaringan irigasi dalam menjamin ketersediaan air pada pengembangan sektor pertanian dan peningkatan produktivitas tanaman pangan terutama padi dalam mewujudkan tercapainya target ketahanan pangan nasional dan peningkatan kesejahteraan petani di Indonesia.

Sekolah lapang IPDMIP dimulai pada tanggal 4 Oktober 2022, dilaksanakan sebanyak 12 kali pertemuan, rata-rata 2 minggu sekali dengan jumah peserta 30 orang didampingi oleh PPL, POPT dan pendamping SL. Materi awal yang disampaikan adalah pre-test untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan pengalaman petani selama ini dalam berbudidaya padi.

Kemudian dilanjutkan dengan kontrak belajar yang merupakan kesepakatan dari peserta tentang waktu dan jam pelaksanaan pertemuan mingguan SL-IPDMIP selama 12 kali pertemuan dan 1 kali pertemuan diskusi (FGD). Selanjutnya penjelasan dari pendamping IPDMIP tentang hak dan kewajiban peserta selama mengikuti Sekolah Lapang IPDMIP.

Hasil kesepakatan bersama didapatkan bahwa pertemuan SL-IPDMIP Poktan Kedaton akan dilaksanakan 2 minggu sekali pada hari Selasa, di mulai pukul 07.00 dengan pengamatan dilahan laboratorium lapang (LL) dilanjutkan dengan pembahasan di rumah salah satu peserta. Terakhir pertemuan dilaksanakan post test, FGD, dan ubinan di lahan LL.

Materi yang diberikan diantaranya materi seleksi benih bermutu, praktek uji bernas padi dengan larutan garam, praktek pembuatan bokhasi, praktek pembuatan Mol Bonggol Pisang, Mol Buah Maja, Mol Rebung, Mol sayuran, perbanyakan pupuk kimia, uji daya serap air, praktek pembuatan JAKABA, Uji Tanah Sawah (PUTS), budidaya tanaman sehat, praktek pembuatan PGPR, dinamika kelompok, pengamatan OPT dan pengendalian, panen dan pasca panen, analisa usaha tani.

Manfaat sekolah lapang sangat dirasakan oleh petani peserta SL. Dengan adanya Program Bantuan Sekolah Lapang IPDMIP di Poktan Kedaton Desa Bulurejo Kecamatan Diwek ini diharapkan terjadi peningkatan kemampuan, pengetahuan, sikap dan kesadaran petani dalam memanfaatkan lahan usaha taninya secara produktif, meningkatkan kepercayaan diri petani dalam mengadopsi praktek-praktek budidaya tanaman padi dan pengelolaan usahatani yang lebih baik lagi dan mendapatkan hasil panen yang meningkat.

Pola pendidikan Sekolah Lapangan bukan sekedar “belajar dari pengalaman”, melainkan suatu proses sehingga peserta didik yang kesemuanya adalah orang dewasa, dapat menguasai suatu proses “penemuan ilmu” yang dinamis dan dapat diterapkan dalam manajemen lahan pertaniannya maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini penting, karena jaman ini sarat dengan unsur perubahan. Diharapkan agar proses Sekolah Lapangan dapat menyiapkan petani tangguh yang mampu menghadapi dinamika sekarang dan tantangan masa depan.

Oleh : Ratna Wulandari, S.Pt.