Tulungagung, Urupedia – Klarifikasi terkait kegaduhan yang terjadi dalam Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Minggu (20/11/2022).
Depta, salah satu panitia lokal bidang keamanan menjelaskan terkait pemberitaan yang kurang pas terkait adanya preman dalam Muspimnas PMII 2022.
Depta mengatakan bahwa tidak ada preman sama sekali dalam kegiatan Muspimnas PMII 2022. Yang dianggap preman sebenarnya adalah relawan dari panitia keamanan.
“Terkait preman, sebenarnya itu bukan preman, jadi teman-teman keamanan panitia lokal itu hanya 30 sampai 40 orang saja. Sedangkan 30-40 orang itu harus mengawasi 200 orang lebih dari oknum yang membuat tindakan anarkis,” jelasnya.
Ia mengungkapkan bahwa dari awal kegiatan Muspimnas PMII ini ada oknum yang sengaja ingin menggagalkannya. Oleh karena itu koordinator keamanan mengajak teman-teman yang sekiranya mampu untuk dimasukkan ke tim keamanan.
“Alhamdulillah ada tambahan dari orang-orang timur yang berjumlah 100 orang. Akhirnya, 100 orang ini disangka peserta adalah preman, padahal itu adalah panitia keamanan,” terangnya.
Menurutnya, kegaduhan ini memang sudah direncanakan sejak awal agar kegiatan Muspimnas PMII ini gagal.
Kegaduhan ini pun sampai menimbulkan 3 korban, yaitu 1 perempuan dan 2 laki-laki. Sekarang para korban sudah ditangani oleh tim kesehatan dan sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Sekarang keadaan sudah kondusif dan aman. Sampai saat ini pun, Tim Media Urup masih mencari data terkait alasan dan jumlah oknum yang diamanankan oleh pihak kepolisian.
Editor: Munawir