Urupedia – Suasana tak seperti biasa Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek mengenakan jaz kebanggan, berkopiah dan bersepatu. Tak lain, 24 sahabat Ansor sedang ikut menyemarakkan baris berbaris dengan berpakaian necis.
Ketua PAC GP Ansor Panggul, Trenggalek, Agus Muhammad Chisamuddin Zain menjelaskan keikutsertaan dalam gerak jalan karena biasanya dari Ansor sebelum pandemi Covid-19 juga sudah pernah ikut. Namun, setelah pandemi keikutsertaan dari Ansor Banser nihil.
“Saat itu hanya fokus pengamanan dari Banser. Untuk tahun ini kita inisiatif, masak Agustus hanya pengamanan saja dari Banser bisa ikut berperan. Tetapi kalau Ansor? Ya bisa lewat gerak jalan ini,” ungkap
Agus Muhammad Chisamuddin Zain, saat dihubungi, Sabtu (19/08/2023).
Gus Chisam sapaan akrabnya menjelaskan untuk konsep berbaris mengenakan jas Ansor, bersepatu, celana hitam dan berkopiah adalah untuk menegaskan kepada masyarakat, mengenakan pakaian resmi karena ingin menampilkan bahwa Ansor yang notabene pemuda dan harus berperan.
“Pemuda atau santri tidak harus memakai sarung tetapi kita juga bisa berpakaian lainnya. Nom-noman tetap representasi pemuda keren,” ulasnya.
Saat di beberapa titik, tampak mengeluarkan yel-yel dan jargon yang dimiliki. Mulai ‘NKRI Harga Mati’ hingga ‘Ansor Luar Biasa’. Satu momen yang juga menjadi perhatian penonton yaitu saat akan diberangkatkan gerak jalan. Tidak langsung berjalan, namun menyetopkan diri lantas memanjatkan doa bersama-sama.
“Dengan begitu, yang ingin kami sampaikan adalah doa sebelum aktivitas apapun,” paparnya.
Pemuda yang juga salah satu pedagang grabah di Pasar Panggul ini mengungkapkan antusiasme dari Banser kaget. Lantaran, kegiatan dan sepak terjang Ansor yang lebih kepada pemikir dan pengonsep, berbanding terbalik dengan Banser yang sebagai barisan satu komando sebuah medan.
“Intinya mendukung, termasuk teman-teman panitia, sahabat dan lainnya juga mendukung kegiatan, dan sesekali berpenampilan serta konsep seperti itu perlu,” tandasnya.