Urupedia – Jarang orang yang tahu, ternyata daun seledri mempunyai manfaat yang sangat banyak bagi tubuh. Seledri atau apium graveolens mengandung nutrisi, air yang tinggi dan rendah kalori.
Tak hanya itu saja, didalam daun seledri juga terkandung antioksidan, vitamin, mineral, dan fitonutrien serta menjadi pemeran dalam menyembuhkan banyak masalah kesehatan.
Berikut ini 5 manfaat daun seledri
1. Meredakan Peradangan
Dalam daun seledri ada sifat anti-inflmasi dari kandungan antioksidannya. Penelitian dari Harbin Medical University (China) menemukan bahwa sayuran ini merupakan sumber plavinoid.
Studi lain oleh Ohio State University menemukan, jus seledri atau ekstrak seledri bisa mengurangi aktivitas protein tertentu. Ektrak bijinya juga mempunyai sifat anti-inflamasi.
2. Kurangi Risiko Kanker
Dalam seledri mempunyai segudang antioksidan yang bisa melawan radikal bebas yang merupakan penyebab kanker. Juga mengandung apigenin dan luteolin yang bisa membunuh sel kanker.
Apigenin sendiri merupakan agen kemopreventif, dan sifat anti-karsinogeniknya bisa menghancurkan radikal bebas yang bisa mendorong kematian sel kanker.
3. Menjaga Pencernaan
Kandungan serat alami dalam daun seledri merupakan hal yang penting untuk sistem pencernaan. Serat larut dalam daun seledri difermentasi oleh bakteri di usus besar.
Dalam proses fermentasi ini menghasilkan asam lemak rantai pendek. Salah satunya bisa meningkatkan saluran pencernaan. Tak hanya itu seledri juga mempunyai serat tidak larut dan bisa meningkatkan pergerakan usus.
4. Turunkan Tekanan Darah
Dalam seledri ada fitokimia yang disebut phthalates yang bisa melemaskan dinding arteri dan meningkatkan aliran darah. Seledri juga bisa memperluas otot polos di pembuluh darah dan bisa membantu menurunkan tekanan darah.
Dalam penelitian di Iran yang diuji coba pada tikus mengaitkan sifat antihipertensi seledri dengan fitokimia yang sama. Tak hanya itu saja, seledri juga banyak akan nitrat yang bisa menurunkan tekanan darah.
5. Cegah Kehilangan Memori
Penelitian yang dilakukan di Universitas JiNan (Cina) menemukan bahwa dalam seledri terdapat hubungan antara luteolin (flavonoid dalam seledri) dan penurunan tingkat kehilangan memori terkait usia. Luteolin bisa mengurangi risiko degenerasi saraf.
