Urupedia – Hari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal setiap tahun. Perayaan ini memiliki makna yang dalam karena mengenang kelahiran Nabi.
Selain itu, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah sebuah tradisi yang diperingati oleh umat Islam setiap tahunnya. Tahun ini, perayaan maulid tahun ini jatuh pada tanggal 28 September 2023, sesuai dengan SKB 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023.
Pasalnya, Sejarah mencatat bahwa peringatan Maulid Nabi juga menjadi bagian dari tradisi Islam Sunni. Awalnya, peringatan ini diselenggarakan oleh Sultan Attabiq Nuruddin di Suriah.
Pada masa itu, acara Maulid Nabi diisi dengan pujian kepada penguasa, dan pada beberapa saat tertentu, peringatan Maulid Nabi bahkan dilarang di masa pemerintahan Afdhal Amirul Juyusy karena keterkaitannya dengan politik.
Namun, dalam pandangan ulama, ada beberapa keutamaan dalam merayakan Maulid Nabi yang perlu diketahui, seperti yang dilansir dari NuOnline:
1. Berkumpul dengan Para Syuhada dan Orang-Orang Shalih di Akhirat
Orang yang merayakan Maulid Nabi akan dihimpun bersama para syuhada dan orang-orang yang saleh di hari akhirat. Mereka yang merayakan Maulid Nabi akan mendapatkan pahala besar, bahkan bisa menuju surga. Penjelasan ini dikatakan oleh Imam Yafi’i, sebagaimana dinukil dalam kitab I‘anatut Thalibin, juz III halaman 365,
وقال الامام اليافعي اليمنى: من جمع لمولد النبي (ص) إخوانا وهيأ طعاما وأخلى مكانا وعمل إحسانا وصار سببا لقراءة مولد الرسول بعثه الله يوم القيامة مع الصديقين والشهداء والصالحين ويكون في جنات النعيم.
Artinya; Imam Yafi’i berkata, “Orang yang mengumpulkan saudara-saudara untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, menyediakan makanan, menyediakan tempat, melakukan kebaikan, dan menjadi sebab dibacanya Maulid Nabi, maka Allah akan membangkitkannya di hari kiamat bersama orang-orang yang shalih dan berada di surga.”
2. Dianugerahi Surga dari Allah
Orang yang merayakan Maulid Nabi akan mendapatkan anugerah surga dari Allah. Dalam pandangan Sirri al-Saqati, seseorang yang pergi untuk membaca Maulid Nabi Muhammad SAW dengan niat yang tulus dan cinta kepada Nabi akan mendapatkan bagian dari taman surga.
وقال السري السقطي من قصد موضعا يقرأ فيه مولد النبي صلى الله عليه وسلم فقد قصد روضة من رياض الجنة لأنه ما قصد ذلك الموضع إلا لمحبة الرسول وقد قال عليه السلام من أحبني كان معي في الجنة
Artinya; Sirri al-Saqati berkata, “Orang yang menuju ke tempat untuk membaca Maulid Nabi Muhammad SAW, maka ia telah menuju ke taman surga. Karena ia tidak menuju ke tempat itu kecuali karena cinta kepada Nabi. Dan Nabi SAW bersabda, “Barang siapa mencintaiku, maka ia akan bersamaku di surga.”
3. Terhindar dari Siksa Kubur dan Meninggal dalam Keadaan Iman
Ketiga, mereka yang merayakan Maulid Nabi akan mendapatkan ampunan dari siksa kubur dan meninggal dalam keadaan beriman. Ini didasarkan pada kisah Abu Lahab yang mengalami keringanan siksaannya setiap hari Senin karena bersuka cita saat Nabi Muhammad SAW dilahirkan. Hal ini diabadikan dalam kitab Shahih al-Bukhari.
ورحم الله القائل، وهو حافظ الشام شمس الدين محمد بن ناصر، حيث قال: إذا كان هذا كافرا جاء ذمه وتبت يداه في الجحيم مخلدا أتى أنه في يوم الإثنين دائما يخفف عنه للسرور بأحمد فما الظن بالعبد الذي كان عمره بأحمد مسرورا ومات موحدا.
Artinya; Hafidz Syam Syekh Muhammad bin Nasr, beliau berkata: “Jika orang seperti Abu Lahab saja, yang jelas-jelas tercela dan kekal di neraka, setiap hari Senin diringankan siksanya karena ia bergembira dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW, maka bagaimanakah dengan hamba yang sepanjang hidupnya bergembira dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW dan wafat dalam keadaan Islam?”