Mozaik

Adab Bertamu saat Lebaran, Mulai Depan Rumah sampai Pulang

×

Adab Bertamu saat Lebaran, Mulai Depan Rumah sampai Pulang

Sebarkan artikel ini
Adab Bertamu saat Lebaran, Mulai Depan Rumah sampai Pulang
Ilustrasi Lebaran-Pixabay-PrintOnDemandLibrary

Urupedia Sebentar lagi akan memasuki hari idul fitri ke 1445 H atau 2024 M. Di Indonesia ketika memasuki hari Idul Fitri atau hari lebaran sudah menjadi sebuah tradisi untuk menyempatkan bertamu dan bersilahturahmi ke tetangga, saudara, kerabat dan sahabat serta bermaaf-maafkan atas kesalahan di masalu.

Menjalin silahturahmi juga dianjurkan oleh Nabi Muhammad Saw. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan Anas bin Malik bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa ingin dilapangkan pintu rezeki untuknya dan dipanjangkan umurnya hendaknya ia menyambung tali silaturahmi,” (H.R. Bukhari)

Nah, Anda perlu mengetahui bahwa dalam Islam ada beberapa adab ketika bertamu atau bersilahturahmi di rumah orang lain. Dengan tujuan untuk kenyamanan ke dua belah pihak, baik tamu dan tuan rumah.

1. Mengucapkan Salam

Sebelum masuk ke rumah alangkah baiknya mengucapkan salam terlebih dahulu, sebagaimana Firman Allah SWT dalam surat An-Nur ayat 27:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya, yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu selalu ingat.” (QS. An-Nur [24]: 27)

2. Bersalaman

Setelah mengucapkan salam, dilanjutkan dengan adab bertamu yakni bersalaman atau berjabat tangan.

Dengan berjabat tangan akan bisa mempererat silahturahmi antar umat Islam. Hal ini juga penting dengan tujuan untuk menghormati penerima tamu.

3. Sopan Santun

Ketika bertamu tentu harus sopan santun terutama dalam bertutur, jangan sampai menyinggung dan menyakiti penerima tamu. Terlebih, setelah saling minta maaf di hari Lebaran.

4. Batas Waktu Bertamu

Diusahakan ketika bertamu saat lebaran jangan berlama-lama. Pasalnya, seseorang ketika bertamu terlalu lama dikhawatirkan akan memberikan rasa tidak nyaman kepada si penerima tamu. Sebagaimana Nabi Muhammad Saw bersabda:

“Menjamu tamu adalah tiga hari, adapun memuliakannya sehari semalam dan tidak halal bagi seorang muslim tinggal pada tempat saudaranya sehingga ia menyakitinya.” (HR. Baihaqi).

Index