Urupedia – Adakalanya doa dan harapan kita belum terkabul karena ada hambatan-hambatan yang terlihat yang menghalangi pencapaian tujuan kita.
Namun, beberapa orang mungkin merasa kecewa atau frustasi ketika doa-doanya tampaknya tidak dijawab oleh Allah SWT. Kita harus menyadari bahwa ada faktor-faktor dunia yang mungkin menghalangi terwujudnya harapan atau doa kita.
Oleh karena itu, sebagai orang beriman, kita tidak boleh putus asa. Kita perlu ingat bahwa tugas kita hanya sebatas berusaha.
Dilansir dari @NUOnline, meskipun permintaan kita belum terkabul, doa belum terjawab, dan kenyataan belum sesuai harapan, kita masih dianjurkan untuk terus berdoa dan memuji Allah. Hal ini diungkapkan dalam kitab Ihya Ulumiddin karya Imam Al-Ghazali (Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439-1440 H], juz I, halaman 409). Sebagaimana berikut:
الحَمْدُ لِلهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ
Alhamdulillāhi ‘alā kulli hālin.
Artinya: “Segala puji bagi Allah atas segala hal.”
Menurut Sayyid Muhammad Az-Zabidi dalam Kitab Ithafus Sadatil Muttaqin (Syarah Ihya Ulumiddin), hadis ini disampaikan oleh Al-Hakim dan diriwayatkan dari Sayyidatina Aisyah ra dan Ibnu Majah (Az-Zabidi, Ithaf, [Beirut, Muassasatut Tarikh Al-Arabi: 1994 M/1414 H], juz V, halaman 105).
Doa ini, menurut Az-Zabidi, pada dasarnya adalah bentuk pujian kepada Allah saat kita menghadapi situasi yang tidak kita sukai. Namun, doa ini juga dapat diucapkan ketika kita belum melihat pemenuhan keinginan, ketika kita masih sakit, atau ketika menghadapi berbagai kenyataan yang belum sesuai dengan harapan dan doa kita.