
Oleh Najia Almera Brillian
Dengan suara lembut kau panggil namaku,
Bisikan halus, namun membakar seperti api.
Malam pun diam, bintang-bintang menghilang,
Karena setiap helaan napas, aku tenggelam dalam dirimu.
Matamu seperti asap, sentuhanmu seperti kabut,
Aku hilang dalam lamunan yang begitu nyata.
Kau tak pernah memintaku untuk tetap menggenggam,
Tapi entah bagaimana, kaulah yang kuperjuangkan.
Diamnya dirimu kuanggap seperti parfum,
Manis dan menusuk di setiap sudut ruangan.
Dan meski kau tak pernah benar-benar tinggal,
Kepergianmu adalah harga yang harus kubayar






