Feature

10 Dawuh KH Abdullah Kafabihi Mahrus Lirboyo

×

10 Dawuh KH Abdullah Kafabihi Mahrus Lirboyo

Sebarkan artikel ini

Urupedia 10 dawuh KH. Abdullah Kafabihi Mahrus Lirboyo yang bisa menjadi pengingat untuk hidup kalian.

KH. Kafabihi Mahrus Lirboyo merupakan pengasuh dari Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. Pondok Pesantren Lirboyo ini memiliki ribuan santri dari berbagai daerah.

Beliau merupakan putra dari pasangan KH. Mahrus Aly dan Ny. Hj Zainab dan merupakan cucu dari KH. Abdul Karim yang merupakan pendiri Pondok Pesantren Lirboyo.

Berikut ini 10 dawuh KH. Kafabihi Mahrus

“Orang yang melakukan kebaikan atau suluk fil akhirat ini awalnya agar supaya taubat kepada Allah Swt. Sebab bilamana orang taubatnya diterima oleh Allah Swt, dan orang itu makbul ‘indallah, maka segala permintaan atau doanya akan dikabulkan oleh Allah Swt,” (KH. Abdullah Kafabihi Mahrus).

“Pandanglah orang lain dengan kasih sayang, sebab Allah mampu memutar balikkan perkara; yang buruk menjadi baik, dan yang baik menjadi buruk,” (KH. Abdullah Kafabihi Mahrus).

“Puncak kebaikan adalah kebaikan yang disembunyikan, tidak dipamerkan,” (KH. Abdullah Kafabihi Mahrus).

“Sekolah. Memang mahal, susah, dan lama. Tapi percayalah, mahalnya harga belajar hari ini tidak sepadan dengan kebodohan dimasa depan,” (KH. Abdullah Kafabihi Mahrus)

“Kalau kita ingin di mulyakan Allah kita harus tawadlu’,” (KH. Abdullah Kafabihi Mahrus).

“Kembalikan anak kalian ke pondok salaf, bagaimanapun keadaannya,” (KH. Abdullah Kafabihi Mahrus).

“Mendidik anak kecil, jangan ditekan terus sesekali diajak rekreasi,” (KH. Abdullah Kafabihi Mahrus).

“Rahmat Allah itu sangat penting, orang tanpa rahmat Allah tidak mungkin akan masuk surga. Sebab manusia biasa tidak mungkin bebas dari hisab (perhitungan amal). Dan jika hisab diterapkan pada manusia biasa, dia tidak akan selamat kecuali mendapatkan rahmat. Dan rahmat Allah bisa kita dapatkan dengan kasih sayang kepada orang lain,” (KH. Abdullah Kafabihi Mahrus).

“Apabila manusia dimuliakan karena harta atau jabatan,maka kemuliaan akan hilang dengan habisnya harta dan hilangnya jabatan,” (KH. Abdullah Kafabihi Mahrus).

“Berbakti dengan seorang ibu, hidup bersama ibu, ibarat berjalan diatas pedang yang tajam, jangan sampai melukai hati sang ibu, sebab surga itu adanya dibawah telapak kaki ibu. Jika kepentingan ibumu bersamaan dengan kepentingan istrimu, maka kamu harus mendahulukan ibumu. Kewajiban anak adalah taat dan hormat pada seorang ibu, sedangkan kewajiban seorang istri itu patuh pada seorang suami. jadi istri harus bisa mengerti,” (KH. Abdullah Kafabihi Mahrus).

Sumber: Dirangkum dari Instagram @pondoklirboyo dan @serambilirboyo

Advertisements

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *