Urupedia.id – Tim Media Urup dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional Mengadakan Webinar online via Zoom Meeting dan live Youtube, Kamis (28/10/2021). Tema Webinar kali ini adalah “Tantangan Santri Era Modernitas : Kacamata Pesantren Dan Akademisi”.
Acara tersebut diikuti tidak hanya dari kalangan pelajar atau mahasiswa, namun terbuka untuk umum baik dari kalangan pesantren maupun bukan. Materi yang dibahas yakni masih seputar tentang santri, mengingat sebenarnya acara tersebut masih dalam rangka memperingati hari santri 22 Oktober 2021.
Gus Zahro Wardi selaku pemateri, menuturkan bahwa untuk melawan tantangan santri di masa depan maupun saat ini harus ada penguatan turats, penanaman fikih kebangsaan, dan penyesuaian hidup dan berjuang di era revolusi Industri 4.0 .
“Turats ini sama dengan kitab kuning, kalau kita berbicara santri, pesantren, madrasah diniyah maka yang diajarkan ialah kitab kuning, kitab salaf ataupun turats. Istilah ini ditujukan untuk karya ulama atau ilmuan masa lampau, para mujtahid yang kemudian dijabarkan, disarahi, diringkas menjadi kitab. sesungguhnya, sebaik-baik dan sehakikat-hakikat orang muslim mengikuti ajaran rosul yang tertuang pada turats“, Dawuh beliau.
Kitab atau yang disebut turats meliputi berbagai macam disiplin ilmu, mulai dari tafsir, ilmu Quran, hadist, fikih, tauhid, tasawwuf, yang merujuk pada rumusan para mujtahid yang digali dari Al Qur’an dan Hadits. Seperti kegiatan musyawarah, diskusi, batshul masail di kalangan pesantren diharapkan untuk terus dilaksanakan.
“Fikih kebangsaan adalah berfikih dengan cara mengaplikasikan aturan syariah islamiyah mu’tabaroh di dalam negara bangsa yakni NKRI. Fikih tidak berada di ruang hampa, tapi fiqh selalu berinteraksi dan berkomunikasi dengan waktu dan tempat sehingga tak heran ada puluhan mujtahid mutlak yang mempunyai rumusan fiqh yang berbeda-beda”, lanjut beliau.
Beliau menuturkan seperti zoom yang dilakukan saat ini masuk pada zaman industri 4.0 . Berkembangnya marketplace, platform dalam marketplace bisa berbentuk website maupun aplikasi. Semua operasional marketplace, termasuk pengelolaan website hingga metode pembayaran difasilitasi oleh perusahaan penyedia marketplace.
“Memperhatikan ketentuan syariah tentang komoditi, produk dan mekanisme transaksi yang halal. Memperhatikan peraturan dan uu di negara ri tentang bisnis dan usaha yang legal. Menguasai strategi bisnis seluas-luasnya karena terkadang kelemahan santri terlalu abai terhadap ekonomi. Jangan melupakan hak sosial untuk fakir miskin dan orang-orang lemah dalam keuntungan yang diperoleh”, jelas beliau.
Terakir, Beliau menerangkan tidak akan jaya suatu negara, kecuali napak tilas terhadap kejayaan pendahulunya. Prinsip kita adalah menjaga hal lama yang baik, dan mengambil inovasi baru yang lebih baik. Bukanlah pemuda sejati, mereka yang hanya mengandalkan kebesaran orang tua nya, tapi pemuda sejati adalah mereka, yang bekerja keras mengandalkan kemampuannya untuk menjadi sukses.
Pewarta : Septhia Eka
Editor : Munawir Muslih
Untuk mendapatkan berita dan tulisan ter-update dari kami bisa bergabung ke grup Telegram melalui link berikut (KLIK DISINI)