
Urupedia – Tersebar Video terkait Banser (Barisan Ansor Serbaguna) yang di Gampar oleh seorang Kiai. Dalam video tersebut dalam media sosial diplintir dan digoreng dengan berbagai macam isu.
Video yang beredar di media sosial tersebut memperlihatkan seorang anggota Banser di gampar oleh seorang Kiai yang bernama KH. Syukron Makmun, Pemimpin Ponpes Daarul Rahman.
Dalam unggahan Twitter @Gunromli, juga di Twitter @amrudinnejad_, di sana terlihat jelas klarifikasi atas beredarnya video yang banyak diplintir di media sosial tersebut.
Ternyata anggota Banser yang digampar dalam video tersebut bernama Abdul Hamid yang merupakan kader Banser Kota Bekasi dan dia juga Ketua Ansor Ranting Jatikarya.
Hamid menjelaskan bahwa KH. Syukron Makmun merupakan gurunya, dan dia sendiri merupakan alumni Ponpes Daarul Rahman angkatan 20.
Abdul Hamid mengungkapkan bahwa dia senang karena sudah digampar oleh gurunya itu.
“Alhamdulillah, saya malah senang dan bangga (ditampar kiai), dapat keberkahan,” ujarnya.
Dia bercerita bahwa beberapa hari yang lalu dia menghadiri acara Nuzulul Qur’an PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) di Pondok Daarul Rahman.
Ia menjelaskan bahwa selesai acara Hamid menemui KH. Syukron Makmun. Gurunya itu dengan raup senang bertemu dengannya.
Terlihat dalam video tersebut bahwa sebelum menggampar, KH. Sukron Makmun berpesan agar sebelum jaga gereja, Banser agar menjaga dahulu kiainya.
“Bukan berarti, kiai saya tidak mendukung alumninya menjadi kader Banser. Beliau sangat mendukung,” tuturnya.
Dia pun menilai, Banser menjaga gereja itu untuk mempertahankan keselamatan saudara setanah air (ukhuwah wathaniah).
“Dengan adanya penggamparan itu, saya klarifikasi, bukan niat atas guru saya benci terhadap saya. Namun antisipasi, jadi (Banser, red) jaga kiainya, para ulama NU, dan umat non muslim juga,” terangnya.
Dia menjelaskan bahwa semua alumni Daarul Rahman, jika bertemu dengan KH. Sukron Makmun, bersalaman, kalo tidak digampar rasanya kurang sempurna.
“Semua alumni Daarul Rahman memang berharap digampar beliau,” tegas Abdul Hamid tersebut.
Dalam unggahan akun Twitter@Gunromli tersebut menuliskan, perlunya memahami relasi antara Kiai dan santri bahwa penamparan tersebut bukan berdasar kebencian tapi kasih sayang, bahkan digampar oleh Kiai tersebut dipercaya dapat mendatangkan berkah.
“Makanya setelah Sahabat Abdul Hamid digaplok, ada yg minta digaplok juga oleh KH Syukron Makmun,” tulisnya dalam unggahan tersebut.
Penulis : Munawir Muslih
Editor : Ummi Ulfa. S