BeritaNasional

Jamaah Manaqib Desa Sumberdem Adakan Rutinan

×

Jamaah Manaqib Desa Sumberdem Adakan Rutinan

Sebarkan artikel ini

Sumberdem, Urupedia- Minggu, 25 September 2022 Jamaah Manaqib Desa Sumberdem mengadakan rutinan Manaqib di Masjid At-Ta’awun Dusun Sumberingin, Desa Sumberdem, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. Jamaah yang hadir tidak hanya lingkup wilayah Sumberdem saja melainkan ada beberapa jamaah dari Pakis (Malang) dan Wlingi. Acara manaqib dimulai bakda isya, diawali dengan pembacaan tahlil, dilanjutkan manaqib dan mauizah hasanah.

“Acara manaqib ini diadakan untuk lebih merekatkan hubungan antar warga,” ungkap Kepala Dusun (Kasun), selaku perwakilan pemerintahan desa.

Selain merekatkan hubungan antar warga, Yuwono, selaku Kasun juga menyampaikan bahwa alangkah baiknya budaya dan kebiasaan baik seperti ini (manaqib) tetap dilestarikan agar warga yang awam menjadi tahu.

Mauizah hasanah pada rutinan manaqib kali ini disampaikan oleh Kyai Badri, Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hidayah Dusun Ngrejo Desa Kluwut. Beliau menyampaikan bahwa manaqib merupakan rangkaian sejarah Syaikh Abdul Qadir Al Jailani. Seseorang itu hendaknya menjadi sosok yang senantiasa tetap memijakkan kakinya di bumi meskipun cita-cita dan impiannya menembus langit. Maknanya, setinggi apa pun pangkat dan profesi kita, hendaknya selalu mengingat sejarah, karena sejarah itu penting.

Selain menyampaikan intisari dari manaqib, Kyai Badri juga menyampaikan beberapa hal tentang kasih sayang terhadap perbedaan. Beliau menganalogikan, misal si A memiliki istri, ia mengatakan istrinya cantik, wajar dan memang sudah seharusnya mengatakan demikian. Begitu pun sebaliknya, misal si B mengatakan suaminya memiliki paras yang tampan, wajar dan memang harus memuji demikian. Memuji istri atau suami sendiri itu memang wajib, namun jangan menghina istri/suami orang lain.

Seseorang yang telah memiliki keyakinan atau kebenaran yang dipegang, memang wajib meyakini kebenaran yang ia punya, namun jangan sampai hal ini merusak atau menyalahkan kebenaran orang lain.

Acara rutinan berlangsung hingga pukul 10 malam. Purmi, salah satu jamaah mengatakan bahwa dengan diadakannya acara seperti ini ia merasa senang karena memberikan pemahaman yang lebih jauh terkait manaqib dari awal yang masih awam hingga menjadi tahu.

“Saya pun senang bisa ikut acara seperti ini,” ungkapnya.

Namun ada jamaah lain yang sebenarnya ingin menghadiri acara rutin manaqib di berbagai tempat, namun ada kendala pada transportasi. Karena rutinan memang tidak dilaksanakan di Dusun Sumberingin saja melainkan di beberapa tempat.

“Semoga acara seperti ini bisa lebih sering diadakan sehingga menambah semangat jamaah untuk mengenal lebih jauh apa yang dinamakan dengan manaqib dan mendekatkan dengan sosok waliyullah, Syekh Abdul Qadir al-Jailani, ” tutur salah satu jamaah.

Editor : Ummi Ulfatus Sy