Trenggalek, Urupedia.id – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Trenggalek menggelar Peringatan Harlah Nahdlatun Ulama (NU) ke-99 H/96 M dengan tema “Menyongsong 100 Tahun Nahdlatul Ulama: Merawat Jagad, Membangun Peradaban” beserta Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, dan juga mengadakan periksa mata gratis di Aula Gedung PCNU Trenggalek pada Sabtu, (19/02/2022).
Agenda tersebut dihadiri oleh perwakilan dari PWNU Jawa Timur, Rois Syuriah PCNU Trenggalek, Ketua Tanfidziyah PCNU Trenggalek, Jajaran Pengurus Cabang NU Trenggalek, MWC NU Trenggalek, Fatayat, Muslimat, dan Anggota Banom (Badan Otonom) NU di wilayah Trenggalek. Acara ini dimeriahkan oleh Tim Hadrah Siroojan Muniiro dari Pondok Pesantren Darussalam Sumberingin Karangan.
Acara ini dibuka dengan Sambutan K.H. Fatkhulloh Sholeh, ketua Tanfidziyah NU Trenggalek. Dia bersyukur karena bisa bersama-sama berkumpul mmperingati Har;ah NU ke 99 ataupun ke 96 di aula PCNU.
“Di era berjaya ini, berhubung NU hampir mencapai satu abad, berkhidmah di NU mungkin bisa menjadi suatu hal yang berat, karena temanya saja yang diambil yaitu Merawat Jagad, Membangun Peradaban,” ujarnya dalam sambutan.
Beliau melanjutkan bahwa segala hal di Masyarakat NU harus dilakukan tanpa meningalkan ruh ke-NU-an, dan tanpa meninggalkan ciri khas NU. Serta tanpa meninggalkan rasa ta’dim kita semua kepada K.H. Hasyim Asy’ari.
“Mari kita tata niat baik dalam berkhidmah terus di NU, sehingga NU akan tetap kokoh dalam era sekarang,” ajaknya.
Dilanjutkan acara kedua yaitu Mauidhoh Hasanah dari K.H. Romadhon Khotib selaku perwakilan dari PWNU Jatim. Beliaupun menyampaikan hal-hal sangat penting yang harus dilakukan saat berkhidmah di NU.
“Kita semua sama-sama berkhidmah di NU. Dalam berkhidmah di NU, jikalau kita ditunjuk ataupun disuruh melakukan suatu hal, jangan menolak. Kita harus yakin bahwa kita bisa. Kalau kita menolak dengan alasan tidak bisa ataupun dengan alasan merasa tidak cocok dengan pekerjaan itu, kita akan kalah dengan organisasi sebelah,” tutur beliau.
Beliau menambahkan apabila tidak bisa mencapai semuanya, bukan berarti di tinggalkan semua. Tapi lebih baik mengusahakan sekuat tenaga.
“Khidmah kita itu adalah Khidmah yang luar biasa, dan yang sempurna. Khidmah kita pada NU tidak diawasi oleh OJK dan sebagainya, tetapi diawasi oleh hati kita dan oleh Allah SWT,” tambah beliau.
“Siapapun yang mengambil ilmu bukan dari jalannya Ulama, bukan dari sanad Rasulullah, maka sama dengan mencuri, tidak ada berkahnya,” pungkas beliau.
Agenda diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh K.H Mastur Ali selaku Rois Syuriah PCNU Trenggalek, serta potong tumpeng yang diiringi Mahallul Qiyam dan makan bersama.
Pewarta: Irfan Shidqon N
Editor: Munawir Muslih
Untuk mendapatkan berita dan tulisan ter-update dari kami bisa bergabung ke grup Telegram melalui link berikut (KLIK DISINI)