Berita

Sarasehan ‘Fikih Peradaban dan Kebangsaan’, Gus Zahro: Kita Juga Harus Memikirkan Dunia

×

Sarasehan ‘Fikih Peradaban dan Kebangsaan’, Gus Zahro: Kita Juga Harus Memikirkan Dunia

Sebarkan artikel ini

Trenggalek, Urupedia Pimpinan Anak Cabang (PAC) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) Kecamatan Gandusari menggelar Pelantikan yang dilanjutkan dengan acara sarasehan, Sabtu (5/11/2022).

Acara sarasehan ini bertajuk bedah buku “Fikih Peradaban dan Kebangsaan” yang bertempat di Aula Balai Desa Widoro Kecamatan Gandusari. Kegiatan ini dimulai dari pukul 09.00 sampai 12.30 WIB.

Gus Zahro Wardi mengawali materi dengan menyampaikan bahwa fikih kebangsaan itu bagian terkecil dari Islam Nusantara. Sehingga, apabila kita mengaji fikih kebangsaan, rumah besarnya adalah Islam Nusantara.

“Fikih peradaban, itu diatasnya Islam Nusantara. Karena fikih peradaban kita bicara tidak hanya Indonesia, tetapi kita bicara dunia,” tambah Gus Zahro Wardi.

Gus Zahro Wardi atau yang akrab disapa Gus Zahro menegaskan, bahwa fikih kebangsaan dan fikih peradaban mengajak kita untuk mengaktualisasi, untuk interpretasi kalam-kalam Allah, kalam-kalam Rasulillah dengan menggabungkan kekinian zaman. Oleh karena itu, harus ada rambu-rambunya dalam bingkai Ahlu Sunnah Wal Jamaah (Aswaja).

Salah satu peserta, yaitu camat Gandusari bertanya kepada Gus Zahro terkait bagaimana cara menyikapi anak-anak muda sekarang ini supaya nanti tidak melanggar peradaban sesuai agama islam? Misalnya banyak yang kawin muda.

Gus Zahro menyampaikan, penyuluh agama harus dipetakan sesuai dengan segmen-segmennya, menguasai platform media sosial untuk media berdakwah sesuai ajaran Aswaja. Kita jangan hanya memikirkan NU, kita harus memikirkan Indonesia, bahkan dunia.

“Setiap kebijakan yang menjadi maslahah. Mana yang harus dipriotitaskan, mana yang harus di nomor duakan. Maka ketika itu tidak tepat, maka kita memakai saluran-saluran yang ada untuk amar ma’ruf nahi mungkar,” tegasnya.

Ketua PERGUNU menuturkan,acara kemarin sangatlah istimewa bagi PERGUNU, karena banyak dari dihadiri oleh tokoh-tokoh Trenggalek.

“Sarasehan kemarin terasa istimewa bagi pergunu, sebab setelah seremoni acara selesai, anggota DPRD Provinsi Bu Mukiarti, Bapak camat Gandusari, Ketua PGRI, Yai Syaean sesepuh Gandusari dan tokoh-tokoh lain. Semua mengikuti sarasehan sampai selesai. Bahkan Ketua PGRI dan P. Camat Gandusari ikut bertanya di sesi tanya jawab,” jelasnya.

Editor: Munawir