FeatureOpini

Mau Nulis Tapi Minder? Baca Tips Berikut!

×

Mau Nulis Tapi Minder? Baca Tips Berikut!

Sebarkan artikel ini

Urupedia Menulis adalah pekerjaan yang mudah, bukan? Jika selalu dibiasakan dan diistiqomahkan setiap waktu. Penulis mengutip salah satu kata motivasi dari seorang guru besar UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Prof.Dr. Ngainun Naim, M.H.I. Beliau merupakan pegiat literasi dan telah menulis banyak jurnal, buku, dan tulisan ringan di berbagai laman web. “Seseorang tidak disebut sebagai penulis karena menguasai secara dalam teori-teori menulis. Seseorang disebut sebagai penulis karena menulis.”

Dari pernyataan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa menulis itu bukan hanya tentang teori dan cara saja melainkan praktik menulis itu sendiri. Kebanyakan orang sibuk dengan teori sehingga tak kunjung mempraktikkan teori yang ia dapatkan. Teori yang hanya mendekam akan mati, berbeda dengan teori yang diamalkan maka akan menghasilkan karya tulisan.

Para penulis pemula sering mengalami ketakutan dalam menulis, akankah tulisan ini akan diterima? Apakah tulisan ini layak dibaca orang? Sebaiknya jangan hiraukan ketakutan-ketakutan yang selalu terngiang dalam benak Anda, teruslah menulis, karena menulis tiada batasannya. Ketakutan yang muncul sebenarnya bukanlah ketakutan Anda untuk menulis. Akan tetapi takut jika tulisan Anda tidak diterima orang lain. Maka, untuk sementara waktu, abaikan hal tersebut! Menulislah untuk diri sendiri! Jika terdapat kritik dan saran, Anda dapat memperbaiki tulisan sehingga menghasilkan karya yang lebih baik. Penulis yang baik adalah yang menerima kritik dan saran dengan lapang. Ia tak bersifat egois!

Langkah selanjutnya untuk menjadi penulis adalah mulailah tulisan-tulisan Anda dengan tulisan yang sederhana, entah itu tentang kissah hidup, pengalaman studi, kisah asmara, harapan, dan lain sebagainya. Semua rentetan kisah tersebut akan menjadi satu kumpulan dokumentasi sejarah yang abadi.

Penulis­–saya sendiri–selalu mendapatkan motivasi ketika membaca tulisan-tulisan ringan yang dituliskan Prof. Ngainun Naim dalam sosial media. Seakan tulisan tersebut memberikan dorongan kepada penulis untuk senantiasa menghidupkan tulisan. Karena sesederhana apa pun tulisan yang kita buat pasti akan menjadi dokumentasi jejak kehidupan.

“Tulisan–sesederhana apa pun–tetap memiliki manfaat. Membiasakan menulis hal-hal sederhana yang dialami dalam hidup sehari-hari memberikan manfaat untuk dokumentasi jejak hidup.”

Mungkin, ini beberapa langkah awal yang dapat penulis sampaikan, tunggu tips dan langkah berikutnya! Selamat menulis!

Advertisements

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *