20 Kata Bijak Gus Dur tentang Hidup dan Agama

Urupedia – Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur merupakan tokoh yang sangat fenomenal dan banyak digandrungi semua lapisan masyarakat. Gus Dur lahir pada 4 Agustus 1940 di desa Denanyar, Jombang di Pesantren milik kakeknya.

Gus Dur merupakan putra pertama dari pasangan KH. Wahid Hasyim dan Hj. Sholeh. Ia pernah menjabat sebagai Presiden Indonesia yang keempat pada tahun 1999 sampai 2001.

Berikut ini 10 kata bijak Gus Dur tentang hidup

1. Dengan lelucon, kita bisa sejenak melupakan kesulitan hidup. Dengan humor, pikiran kita jadi sehat.
2. Kemajemukan harus bisa diterima, tanpa ada perbedaan.
3. Sabar itu nggak ada batasnya, kalau ada batasnya berarti gak sabar.
4. Kalau Anda tidak ingin dibatasi, janganlah Anda membatasi. Kita sendirilah yang harusnya tahu batas kita masing – masing.
5. Menyesali nasib tidak akan mengubah keadaan. Terus berkarya dan bekerjalah yang membuat kita berharga.
6. Bukankah dengan demikian menjadi jelas bagi kita bahwa menerima perbedaan pendapat dan asal muasal bukanlah tanda kelemahan melainkan awal dari kekuatan.
7. Kalau ingin melakukan perubahan jangan tunduk terhadap kenyataan, asalkan kau yakin di jalan yang benar maka lanjutkan.
8. Perpustakaan adalah tempat untuk memenuhi dahaga ilmu pengetahuan.
9. Saya tidak khawatir dengan dominasi minoritas. Itu lahir karena kita yang sering merasa minder.
10. Saya tidak berbicara dengan kata mungkin.

10 kata bijak Gud Dur tentang agama

1. Islam datang bukan untuk mengubah budaya leluhur kita jadi budaya Arab. Bukan untuk aku jadi ana, sampeyan jadi antum, sedulur jadi akhi. Kita pertahankan milik kita, kita harus filtrasi budayanya, tapi bukan ajarannya.
2. Apakah yang akan dikenakan nabi Muhammad, “Seandainya beliau hidup di masa kini? Tetap berjubah sajakah, seperti orang arab dari pedalaman semenanjung bergurun luas itu, ataukah mengenakan pakaian “lebih universal”, seperti celana, dasi, dan jas?
3. Jika kita muslim terhormat, maka kita akan berpuasa dengan menghormati orang yang tidak berpuasa.
4. Semakin tinggi martabat manusia yang menjadi pemeluknya maka semakin tinggi pula martabat agama itu sendiri.
5. Al-Quran sudah menetapkan agama yang benar di sisi Allah adalah Islam. Namun tidak berarti negara tidak boleh memberikan perlakuan yang sama kepada semua agama.
6. Tuhan tidak perlu di bela karena DIA yang Maha Kuasa.
7. Memuliakan manusia berarti memuliakan penciptanya, merendahkan dan menistakan manusia berarti merendahkan dan menistakan penciptanya.
8. Agama mengajarkan pesan-pesan damai dan ekstremis memutar balikannya.
9. Agama jangan jauh dari kemanusiaan.
10. Terlalu banyak orang-orang Islam yang gagal dalam mencerna Islam, yang mengajarkan untuk berbelas kasih terhadap sesama dan mengerti sistem norma mereka, mengetahui bahwa ini di toleransi oleh Islam sebagai sebuah agama.