
Mojokerto, Urupedia- Lembaga SCC (Student Crisis Center) PKPT (Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi) IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) IKHAC (Institut Kiai Haji Abdul Chalim) Mojokerto mengadakan kajian fikih wanita dengan topik “Haid dan Permasalahanya” secara virtual.
Kajian ini sendiri merupakan salah satu dari program kerja dari lembaga SCC dan dilaksanakan pada hari Jumat (13/05/2022) pukul 19.30 Wib kemarin. Acara ini diisi pemateri Farida Ulvi Na’imah yang merupakan pembina PKPT IPPNU IKHAC sendiri.
Kajian ini tidak hanya diikuti oleh anggota PKPT IKHAC saja, tetapi juga untuk kalangan umum serta acara berjalan dengan lancar.
“Tujuan dari diadakannya kajian ini yaitu untuk membantu para rekan/rekanita dalam memahami fikih wanita, terkhusus mengenai haid dan permasalahannya secara terperinci,” ucap Uswatun Khasanah selaku koordinator SCC.
Adapun poin penting yang disampaikan oleh pemateri pada kajian kali ini, supaya kita terus belajar dan jangan sampai menjadi orang yang mutahayyirah (bingung karena tidak bisa menentukan haid dan sucinya diri sendri, red).
“Saya sangat senang dikarenakan banyak audiens yang minat dan sangat antusias sehingga dapat mensukseskan kajian tersebut,” ujar Uswatun tersebut.
Selain itu beliau juga berharap semoga selalu istikamah dan tetap semangat, baik untuk pemateri maupun audiens dalam mengikuti kajian-kajian berikutnya.
“Alhamdulillah saya ikut senang karena bisa belajar hal-hal baik seperti itu, apalagi sebagai seorang wanita sangat perlu mengetahui persoalan haid. Karena selain haid juga ada istilah istihadoh, dimana istihadoh tetap diwajibkan untuk melakukan kewajiban-kewajiban dalam syariat. Seperti salat lima waktu, puasa dan lain-lain. Selain itu kita bisa sama-sama tau cara menghitung waktu selesai haid sampai haid selanjutnya,” jelas Nurlely Syahraini, Kader dan salah satu peserta sekaligus alumni PKPT IKHAC.
Dia juga berharap agar para wanita untuk lebih meningkatkan lagi antusiasme dalam mencari tau hal-hal yang baik seperti itu, apa lagi persoalan tentang kewanitaan, bahkan bukan hanya wanita saja tetapi lelaki juga harus sama-sama ikut belajar. Dikarenakan nantinya juga akan memiliki keluarga jadi harus tau mengenai persoalan seperti ini.
Pewarta: Endah Muthoharoh
Editor: Munawir Muslih