udara berbulan madu dengan dingin
di persimpangan langit
awan-awan menulis hujan
kabut berhamburan dari tanduk gunung
angin menusuk cela-cela daun cemara
di simpang tiga jalan khatib Sulaiman
aspal-aspal menggigil berselimut debu
tiang listrik tergambar lampu jalan menjadi bayang-bayang
tak ada percakapan kelelawar, semua tertidur hujan menebas di setiap ruas jalan
kutulis sebuah pertemuan dalam bayang-bayang
lalu menghilang
dan aku tetap sendiri
di serambi berdipan ambigu
Padang, 15 Maret 2022
Penulis: Iwan Setiawan, kelahiran Madukoro Baru Kotabumi, Lampung Utara 23 Agustus1980. Kini berdomisili di kota Lubuk Begalung, Padang Sumatra Barat. Pernah tergabung dalam antologi 55 penyair coretan dinding kita, 30 penyair sastra roemah bamboe, 3 penyair ilalang muda, Seutas Tali & Segelas Anggur (2017), tersiar di koran media indonesia, majalah littera, dan masuk sebagai kategori Puisi Terpuji Anugrah Sastra Litera (2017).
Editor : Ummi Ulfatus Sy
