hidupku seperti bibit pohon yang bengkok
Namun, kiai berhasil menjadi bambu penegak
Hidupku seperti pohon yang layu
Tapi, pesantren berhasil membuatku tumbuh
Terima kasih kiaiku….
Sekarang aku tumbuh dan berbuah seperti yang kau mau
Terima kasih pesantren ku….
Kau telah memberi pengalaman hingga kubisa membimbing bibit bangsa yang
baru
Aku akui tanpamu, semua hanya akan menjadi seperti bangunan yang tak
berpondasi
Aku akui tanpa perjuanganmu, aku tak akan mengenal dunia ini
Teruntuk kiaiku…
Engkaulah orang tuaku setelah bapak ibuku
Teruntuk pesantren ku…
Engkaulah rumah dan ladang ilmuku
Wahai kiai, lihatlah aku sebagai santrimu
Yang menjadi santri dan akan tetap menjadi santri
Penulis: Ahamad Hasyim As’ari (Probolinggo)