Urupedia – 13 pelaku pengerusakan rumah dan pembakaran motor di Ngadiluwih Kediri berhasil berhasil diamankan oleh Satreskrim Polres Kediri, Polda Jatim.
Dilansir dari laman resmi Kepolisian Resor Kediri, pengerusakan sejumlah rumah dan pembakaran motor ini dilakukan oleh oknum pendekar silat pada Kamis (05/01/2023) dini hari usai melakukan aksi protes di Mapolsek Ngadiluwih.
Dimana, mereka datang untuk menanyakan dan mengetahui terkait penanganan hukum terkait kasus pembubaran latihan dan pencurian oleh sejumlah oknum pencak silat di Desa Purwokerto, Kecamatan Ngadiluwih.
Dalam aksi yang dilakukan di Mapolsek Ngadiluwih tersebut, ada ribuan orang yang hadir dari daerah Kediri dan sekitarnya. Mereka kemudian kembali setelah petugas menemuinya.
Ketika perjalanan pulang, sebagian rombongan dari Kediri raya dan Nganjuk diduga melakukan pengerusakan seperti beberapa rumah, toko dan motor, yang satu unit di antaranya dibakar.
Tak hanya itu, ada seorang lansia sampai mengalami gagal jantung akibat peristiwa tersebut.
Sebelumnya, Satreskrim Polres Kediri juga telah mengamankan 5 orang pelaku pembubaran latihan silat.
Kapolres Kediri AKBP Agung Setyo Nugroho,SIK membenarkan bahwa pihaknya telah berhasil mengungkap kasus-kasus tersebut.
“Satreskrim Polres Kediri telah melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan lima orang,” ujar AKBP Agung, Minggu (8/1).
Ia menambahkan, 5 orang yang berhasil diamankan tersebut diduga merupakan pelaku pembubaran dan perampasan kepada anggota perguruan silat di Ngadiluwih.
“Iya dari lima terduga pelaku itu terdiri dari tiga anak-anak dan dua merupakan dewasa,” ungkap AKBP Agung.
Dilain sisi, Kasat Reskrim Polres Kediri menuturkan untuk pelaku yang diduga melakukan pengerusakan dan konvoi setelah kejadian perampasan itu. Pihaknya telah mengamankan 13 orang pelaku.
AKP Rizkika menjelaskan, atas perbuatan pelaku akan dikenakan dengan pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan atau kekerasan terhadap orang atau barang dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.
“Dari 13 orang itu ada 2 anak-anak dan 4 dewasa, semuanya itu dari dua perguruan berbeda,” tandasnya.