
Urupedia – Presiden Joko Widodo telah memutuskan untuk melanjutkan kebijakan bantuan pangan berupa beras hingga Juni 2024. Keputusan tersebut diambil dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, pada tanggal 6 November 2023.
“Tadi dibahas untuk bantuan pangan di tahun 2024, dimana Bapak Presiden sudah setuju bahwa tahun 2024 kita akan berikan dari bulan Januari sampai dengan bulan Juni,” ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan persnya.
Program bantuan ini ditujukan kepada sekitar 20 juta keluarga penerima manfaat (KPM), masing-masing menerima bantuan sebanyak 10 kilogram beras setiap bulannya.
Selain bantuan beras, pemerintah juga menyediakan bantuan stunting untuk 1,45 juta keluarga yang rentan terhadap stunting. Data mengenai keluarga rawan stunting (KRS) ini berasal dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
“Bantuan stunting sebesar Rp446,242 miliar per kuarternya. Jadi totalnya sekitar Rp892 miliar di semester pertama tahun depan,” ujar Airlangga.
Dalam hal realisasi penyaluran bantuan pangan tahun 2023, data menunjukkan bahwa pada bulan September telah tersalurkan sekitar 94,95 persen. Sedangkan pada bulan Oktober mencapai 94,89 persen. Hingga tanggal 5 November, sekitar 18,45 persen bantuan telah tersalurkan.
“Penyaluran bantuan pangan di bulan September itu 94,95 persen, dan di bulan Oktober 94,89 persen, November di 18,45 (persen), dan kita masih ada di bulan Desember,” tandasnya.