Urupedia – Masyarakat yang merupakan zoon politicon kini tidak akan pernah lepas dari hubungan antar perorangan. Tidak heran apabila kata simbiosis mutualisme akan tetap berlaku dalam kehidupan masyarakat sosial yang memiliki kepentingan antar perseorangan. Baik kepentingan ekonomi, politik bahkan budaya (kebiasaan). Sehingga dalam melakukan aktivitas kesehariannya masyarakat yang memerlukan media untuk berinteraksi baik itu merupakan media komunikasi, transportasi akan terealisasi.
Dalam hal ini, media interaksi yang menjadi isu sentral dalam masyarakat Madura yaitu adalah terbentuknya alat transportasi yang berupa jaringan Kereta Api. Pertanyaannya adalah “Benarkah Kereta Api di pulau Madura akan berdiri lagi?”, “lalu apa tanggapan masyarakat Madura terkait dengan moda transportasi Kereta Api (KA) dihidupkan lagi?”.
Melansir dari kompas.com jaringan rel Kereta Api merupakan peninggalan masa Hindia-Belanda di pulau Madura. Pembangunan rel KA sejak 1897 yang dibangun oleh Madoera Stroomtram Maatschappij yang membentang sepanjang 225 km dari pelabuhan Kamal yang berada di Kota Bangkalan sampai di ujung timur Kabupaten Sumenep pelabuhan Kalianget, namun prasarana yang telah dibangun oleh orang Belanda itu tidak lagi digunakan, karena dengan adanya pembongkaran yang telah dilakukan oleh penduduk jepang untuk kebutuhan perang yang menyebabkan hilangnya sebagian jaringan jalur KA antara kurun waktu 1942-1945.
Meskipun demikian, saat ini peninggalan belanda jaringan rel KA masih tetap ada dalam pengawasan PT Operasi 8 Surabaya, antara lain bekas 14 Stasiun dan 94 jembatan KA. Oleh sebab itu, isu sentral tentang pembangunan kembali rel KA di pulau Madura menjadi perbincangan yang cukup hangat.
Mengingat kebutuhan alat transportasi yang kian sangat di cita-citakan oleh Masyarakat Madura, karena dengan adanya jaringan rel KA akan sangat signifikan bagi masyarakat terhadap efektifitas dan efisiensi terutama dalam peningkatan perekonomian terhadap masyarakat yang sangat dinanti-nantikan oleh kalangan pengusaha, politisi bahkan tokoh agama. Kereta Api sendiri akan difungsikan sebagai alat transportasi angkut barang, namun pada saat ini setelah Kereta Api ditiadakan, alat transportasi barang harus menggunakan kendaraan besar sehingga rawan kemacetan dan merusak jalan yang sering terjadi.
Oleh sebab itu dengan adanya Kereta Api di Pulau Madura akan berdampak terhadap efektivitas dan efisiensi terhadap perekonomian di pulau Madura. Selain itu percepatan di dalam melakukan aktivitas transportasi dan keamanan yang harus terealisasi oleh masyarakat Madura kini akan terlaksana.
Gairah dan cita-cita yang dialami oleh Masyarakat Madura terkait dengan diadakannya kembali Kereta Api, kini tetap akan menyala. Pasalnya, bupati Sumenep yang kian sampai saat selalu memperjuangkan terhadap reaktivasi Kereta Api di pulau Madura yang semakin menemui titik terang.
Melansir dari liputan 6 menurut Achmad Fauzi pemerintah pusat memberikan respon positif terkait permintaan masyarakat Madura tersebut. “Alhamdulillah, setelah serangkaian komunikasi dan menyurati presiden joko widodo, perjuangan kita, perjuangan masyaraat Madura, yang menginginkan Kereta Api hidup lagi sudah satu langkah maju,” Kata fauzi.
Dalam hal ini menandakan bahwa realisasi tentang Kereta Api yang akan dihidupkan lagi di Pulau Madura sudah menemukan titik terang bahwa memang benar pengadaan jaringan KA di Pulau Madura bukan hanyalah isu belaka, namun ini memang benar-benar ril bahwa Kereta Api akan dihidupkan kembali.
Namun ketika dilihat dari dampak positif dan negatifnya terkait dengan pengadaan kembali tentang jaringan Kereta Api terhadap masyarakat Madura akan tetap menyelimuti. Seperti dampak negatif yang akan dialami oleh masyarakat Madura akan berpengaruh besar terhadap tingkat perekonomian baik individu atau personal. Mengingat masyarakat Madura yang mayoritas menggunakan alat transportasi kecil yang bersifat indiviual dalam artian tidak berafiliasi terhadap ranah birokrasi. masyarakat akan mengalami penurunan terhadap daya angkut yang harus dibawa oleh seorang sopir.
Kemudian dampak positif yang akan dialami oleh masyarakat Madura adalah ketika masyarakat membutuhkan alat transportasi cepat akan selalu terealisasi. mengingat Kereta Api tidak akan pernah mengalami kemacetan karena memiliki jaringan personal, selain itu seperti yang telah dibahas di depan dampak positif yang akan dirasakan oleh masyarakat Madura akan meminimalisir terhadap kerusakan jalan yang selalu menyelimuti masyarakat Madura sehingga kegelisahan akan terus terjadi ketika alat transportasi besar selalu melewati jalan-jalan aspal.
Penulis: Suhal